Search This Blog

Vakum, Membantu Persalinan Normal

Metrotvnews.com, Jakarta: Tentu Anda pernah mendengar tentang prosedur vakum dalam melahirkan. Ternyata melahirkan dengan vakum cukup aman.

Salah satu hal yang kerap dialami saat bersalin adalah bayi tidak kunjung keluar, padahal pembukaan sudah lengkap dan kepala bayi sudah berada di bawah. Walaupun berada dalam kondisi tersebut, melahirkan dengan cara normal bisa diwujudkan.

Dr. Handi Suryana, SpOG, dari RS Royal Taruma, Jakarta mengatakan bahwa menggunakan vakum diperlukan jika bayi tak kunjung keluar sedangkan bayi sudah berada minimal melewati hodge 3, tenaga ibu sudah tidak kuat lagi untuk mengejan, kelelahan, dan rasa mulas mulai berkurang.

(Baca juga: Tips Tidur Nyenyak Saat Hamil)

Langkah vakum
Dr. Handi menjelaskan bahwa proses penggunaan vakum hanya memakan waktu sekitar dua menit disaat corong vakum sudah terempel dengan baik dan kontraksi berlangsung. Langkah-langkahnya antara lain:

1. Dokter akan melakukan pembiusan pada area antara kemaluan dan anus atau yang disebut sebagai perineum.

2. Setelah itu akan dilakukan episiotomi, yaitu pengguntingan kulit dan otot antara vagina dan anus.

3. Corong vakum ditempelkan dan pompa mulai dinyalakan dengan tekanan tertentu yang sudah diatur sebelumnya.

4. Bersamaan dengan ibu sedang kontraksi dan mengejan, vakum akan menarik bayi sesuai dengan arah jalan lahir. "Jika sudah dilakukan penarikan tetapi bayi tidak maju terpaksa dilakukan tindakan cesar," jelas dr. Handi.

Bayi yang lahir dengan proses vakum akan sedikit mengalami benjolan atau kelainan bentuk kepala yang disebut kaput atau sefalhematoma. Namun, dr. Handi menegaskan bahwa walau demikian ini tidak berbahaya. Aman dan akan hilang sendiri dalam waktu dua minggu.


<iframe class="embedv" width="620" height="415" src="http://ift.tt/2f2DpjZ; frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Baca Berita Asal
Vakum, Membantu Persalinan Normal
Rona Kehidupan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Vakum, Membantu Persalinan Normal"

Post a Comment

Powered by Blogger.