Pada kenyataannya, optimisme dikaitkan dengan kebahagiaan pribadi yang lebih besar. Tapi apakah keyakinan itu berhubungan langsung dengan kondisi biologis?
Para peneliti di Harvard School of Public Health dalam American Journal of Epidemiology menyebutkan, ada kemungkinan bahwa optimisme berkaitan dengan biologis perempuan. Penilaian itu disimpulkan setelah menganalisis data dari lebih dari 70.000 wanita antara 2004 dan 2012.
Peneliti menemukan, perempuan yang memiliki rasa optimis kecil kemungkinannya untuk mati jika dibandingkan yang pesimis.
"Temuan kami baru menunjukkan bahwa kita harus membuat upaya untuk meningkatkan optimisme, yang telah ditunjukkan untuk dihubungkan dengan perilaku yang sehat," kata salah satu peneliti saat dikutip dari newser.
Dalam pengamatannya, peneliti melihat optimisme antara satu perempuan dengan yang lain secara berbeda-beda. Dapat dihitung secara berbeda dari satu orang ke yang berikutnya. Pada umumnya peneliti melihat sebab akibat bahwa orang yang memiliki kesehatan yang lebih baik cenderung memiliki optimisme dalam hidupnya.
Selain itu, dalam studi yang lebih besar tercatat bahwa 52 persen wanita yang memiliki optimis tinggi panjang umur. Sedangkan 38 persen lainnya cenderung meinggal akibat stroke, penyakit jantung, dan penyakit pernapasan.
Lalu, pertanyaan selanjutnya optimisme itu bisa ada dalam diri setiap wanita? Penulis utama mengatakan bahwa rasa optimisme ada karena kepribadian setiap orang, bukan bawaan lahir.
"Optimisme adalah 25% diwariskan, sehingga 75% di bawah kendali kita sendiri," tandas peneliti tersebut.
Baca Berita Asal
Studi: Wanita Optimis Hidup Lebih Lama
Rona Kehidupan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Studi: Wanita Optimis Hidup Lebih Lama"
Post a Comment