Sebuah penelitian menemukan bahwa ada molekul kecil yang dapat membantu menghilangkan efek dari diet tinggi lemak dan mengurangi berat badan.
Para peneliti dari perusahaan bioteknologi ABIVAX menemukan, terjadi peningkatan metabolisme dan peluruhan berat badan yang berlebihan ketika komponen tersebut diberikan pada tikus yang mengalami obesitas.
"Hasil studi hewan tersebut menunjukkan bahwa molekul tersebut dapat menghapus atau menghilangkan efek dari diet tinggi lemak," ujar salah satu peneliti Julien Santo.
Salah satu peneliti Lopez-Herrera mengungkapkan bahwa pengaturan pola makan dan olahraga tidak selalu sukses mengintervensi obesitas, sama halnya dengan konsumsi obat-obatan untuk mengatasi gangguan metabolisme.
Menurut para peneliti, molekul tersebut bekerja dengan cara mencari bantuan dari gen tubuh untuk melawan efek dari diet tersebut.
Studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Obesity menemukan menghalangi protein dengan komponen tersebut membantu gen protein tersebut membakar kalori dan mencegah penambahan berat badan pada hewan tikus.
Namun, hal serupa tak terjadi pada tikus dengan berat badan normal.
Menurut tim peneliti, pendekatan ini mengubah tingkat metabolisme atau energi pengeluaran hewan. Artinya, molekul tersebut mempercepat pada tikus obesitas sehingga tubuh mereka mulai berfungsi pada tingkat energi pada tingkat energi yang lebih tinggi untuk menghilangkan berat badan berlebih.
Dalam proses tersebut, tubuh mulai membakar lebih banyak lemak, terutama asalm lemak yang menyediakan banyak sumber energi.
Para peneliti percaya bahwa penemuan tersebut membantu mendukung penggunaan obat-obatan metabolis baru untuk mengontrol diet obesitas.
Baca Berita Asal
Kini Ditemukan Molekul yang Dapat Mengurangi Efek Samping Penggunaan Obat Diet
Rona Kehidupan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kini Ditemukan Molekul yang Dapat Mengurangi Efek Samping Penggunaan Obat Diet"
Post a Comment