Penderita HIV Berisiko Dua Kali Lipat Terkena Serangan Jantung

Metrotvnews.com, Jakarta: Sebuah studi mengungkapkan bahwa risiko serangan jantung mengintai penderita HIV dua kali lipat lebih besar dibandingkan populasi umum. 

"Risiko sebenarnya dari serangan jantung pada orang dengan HIV sekitar 50 persen lebih tinggi dari yang diprediksikan oleh para dokter, dibandingkan dengan populasi umum," ujar pencetus penelitian Matthew Feinstein dari Northwestern University Feinberg School of Medicine di Chicago, Amerika Serikat.

(Baca juga: Peneliti Optimistis Obat HIV/AIDS Ditemukan 3 Tahun Lagi)

Risiko yang lebih tinggi, sekita 1,5 hingga dua kali lipat, bahkan tetap terlihat meskipun virus tersebut belum terdeteksi dalam darah karena obat-obatan antiretrovirus. 

"Ada peradangan kronik dan replikasi viral pada orang yang darahnya belum menunjukkan tanda-tanda adanya virus," jelas Feinstein. 

Hal tersebut dikarenakan virus masih bersembunyi dalam jaringan tubuh sehingga menyebabkan peradangan yang membentuk plak dan menimbulkan serangan jantung atau stroke. 

Plak terbentuk 10-15 tahun lebih cepat pada penderita HIV dibandingkan dengan pada mereka yang tidak terinfeksi. 

"Peradangan tersebut yang membuat penuaan semakin cepat dan risiko lebih besar pada penyakit jantung, yang membuat ini semakin umum pada pasien HIV karena mereka hidup lebih lama," terangnya. 

Penelitian tersebut melihat data dari sekitar 20 ribu penderita HIV. Mereka membandingkan angka prediksi seragan jantung dari data populasi dan angka sebenarnya pada kelompok tersebut. Mereka menemukan, penderita HIV dua kali lipat memiliki risiko serangan jantung. 

Para peneliti percaya bahwa penyebab utama risiko tersebut adalah HIV. Prediksi akurat pada individu yang berisiko membantu menentukan pengobatan apa yang sebaiknya diberikan, misalnya statin untuk mengurangi risiko serangan jantung atau stroke. 

"Jika Anda memiliki risiko serangan jantugn atau stroke lebih tinggi, kemampuan untuk mendapatkan manfaat dari obat-obatan tersebut akan lebih besar dan melihat kemungkinan efek samping dari penggunaan obat," tukas Feinstein. 




<iframe class="embedv" width="620" height="415" src="http://ift.tt/2inrOx8; frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Baca Berita Asal
Penderita HIV Berisiko Dua Kali Lipat Terkena Serangan Jantung
Rona Kehidupan

Bagikan Berita Ini