Di samping itu, kurang gizi juga menyebabkan stunting atau anak pendek. Hal tersebut, nantinya tak hanya berpengaruh pada kondisi fisik anal, tetapi juga psikologisnya sehingga anak menjadi tidak percaya diri.
Oleh karena itu, berbagai usaha dilakukan Kementrian Kesehatan untuk memberantas gangguan tersebut, salah satunya dengan melakukan Kampanye Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan dan memberikan buku Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) pada pengantin baru.
"Untuk menekan stunting, kita fokus pada 1000 Hari Pertama Kehidupan. Hal ini dikarenakan segala perbaikan dalam tubuh masih bisa diperbaiki pada masa ini," terang R. Giri Wurjandaru, S.KM, M.Kes selaku perwakilan dari Direktorat Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan RI dalam acara Breakfast Meeting Tempo, Kamis (15/12/2016).
Ia menambahkan, bila masa tersebut lewat, maka yang terjadi selanjutnya adalah perkembangan dari organ tubuh, bukan lagi pertumbuhan.
Selain itu, gizi saat masih dalam janin juga penting untuk diperhatikan. Untuk diketahui, perkembangan otak sudah dimulai ketika janin berusia dua minggu hingga tiga bulan.
Melihat hal tersebut, Kementrian Kesehatan bekerjasama dengan Kementrian Agama pun membuat program yang membantu para wanita memperisapkan kehamilan yang lebih baik agar bayi lahir dengan kemampuan maksimal.
"Sejak tahun ini, kami memberikan buku KIE pada mereka yang mendaftarkan diri di Kantor Urusan Agama (untuk yang Muslim) dan mereka yang menikah secara resmi," pungkas Giri.
Hal tersebut bertujuan untuk melakukan pendekatan keluarga dimana seorang wanita sebaiknya melakukan persiapan yang maksimal jika ingin memiliki keturunan yang bekualitas dengan memerhatikan kesehatannya terlebih dahulu, terutama dalam hal gizi.
Baca Berita Asal
Cegah Stunting, Perhatikan Seribu Hari Pertama Kehidupan Bayi
Rona Kehidupan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cegah Stunting, Perhatikan Seribu Hari Pertama Kehidupan Bayi"
Post a Comment