"Keterlibatan anak dilihat dari seberapa jauh ia bisa meng-handle suatu pekerjaan. Usia bukan jaminan," tukas Chef Stefu Santoso dari Association of Culinary Professionals Indonesia (ACPI) dalam acara Nestlé Healthy Kids – International Chefs Day 2016: Art On A Plate, Kamis (20/10/2016).
Ia menekankan, hal yang penting dalam hal melibatkan anak dalam aktivitas tersebut adalah penggunaan dasar peralatan yang berkaitan dengan hal tersebut.
"Misalnya, bagaimana cara memegang pisau yang baik atau memotong bawang. Di situ dilihat, kalau anak belum yakin dengan apa yang kita ajarkan, sebaiknya tak perlu diteruskan olehnya," terangnya.
(Baca juga: Memasak, Cara Ersa Mayori Jalin Kedekatan dengan Anak)
Salah satu teknik dasar memasak yang bisa melibatkan anak berusia dini, sekitar 2 tahun, adalah mengaduk adonan yang tidak terlalu sulit dilakukan, seperti mengaduk adonan. Pada usia ini, anak sebaiknya diberitahu bagaimana cara mengaduk dengan benar.
"Teknik dasar yang benar bila dipupuk dan dijadikan kebiasaan, kelak akan berguna nantinya," pungkas pria yang sudah berkecimpung di dunia memasak selama 18 tahun tersebut.
Menurutnya, salah satu pelajaran memasak yang paling gampang diajarkan pada annak-anak adalah cara membuat kue karena proses masak dan bahan pembuatan makanan yang sederhana.
"Hanya mencampur tepung, gula, dan garam saja. Kemudian kalau mengadon dengan mesin jadi lebih mudah," katanya.
Selain itu, proses membentuk kue juga memberikan banyak pelajaran pada anak. Misalnya, membentuk proses kue yang mengembangkan imajinasi anak dan bagaimana menunggu kue matang dipengaruhi beberapa hal seperti suhu dan ukuran.
<iframe class="embedv" width="620" height="415" src="http://ift.tt/2eocqzO; frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
"Proses memasak mengajarkan bahwa saat menginginkan sesuatu diperlukan usaha untuk mencapainya," tutupnya.
Baca Berita Asal
Chef: Lihat Kemampuan, Bukan Usia
Rona Kehidupan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Chef: Lihat Kemampuan, Bukan Usia"
Post a Comment