Menurut Departemen Kesehatan dan Pelayanan Amerika Serikat saat dikutip dari Foxnews.com, setidaknya wanita hamil melakukan 150 menit aktivitas gerak aerobik selama satu minggu. Namun, hal itu tentu harus melalui konsultasi dengan dokter kandungan.
(Baca juga: Amankah Facial Saat Hamil?)
"Modifikasi dapat dibuat, terutama karena peningkatan progesteron, yang mempengaruhi sendi dan ligamen kekenduran yang dapat meningkatkan risiko cedera jika tidak berhati-hati," kata Dr Jessica Shepard, Dokter Kandungan dan Direktur minimally invasive gynecology di the University of Illinois, Chicago.
Sementara itu, menurut American College of Obstetri and Gynecology disebutkan bahwa tidak ada batasan target detak jantung yang dilakukan wanita hamil saat berolahraga.
Namun, rekomendasi yang pas untuk ibu hamil yaitu kegiatan olah tubuh dengan intensitas sedang yang bisa mengeluarkan keringat dan meningkatkan denyut jantung. Contoh kegiatan yang aman bagi wanita hamil yaitu berjalan, berenang, bersepeda statis dan yoga.
"Pasien yang kondisi kehamilannya normal dan tidak terbebas dari kontraksi saat latihan, bisa melakukannya," Dr Connie Faro, seorang dokter kandungan dan kepala staf di The Woman's Hospital of Texas.
Faro menyarankan pasiennya untuk mengurangi intensitas latihan jika terjadi gejala seperti sesak napas, pusing atau kelelahan. Dia juga mengingatkan agar wanita hamil harus selalu mengetahui kondisi tubuh jika kekurangan oksigen, sebab tidak baik terhadap janin.
<iframe class="embedv" width="620" height="415" src="http://ift.tt/2dVQqdV; frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Baca Berita Asal
Panduan Berolahraga Bagi Wanita Hamil
Rona Kehidupan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Panduan Berolahraga Bagi Wanita Hamil"
Post a Comment