Konsumsi Makanan Terpapar Insektisida Tingkatkan Risiko Diabetes

Metrotvnews.com, Jakarta: Sebuah penelitian menyebutkan, produk makanan yang terpapar bahan kimia sintesis seperti insektisida, berpotensi meningkatkan risiko terkena diabetes. Insektisida adalah bahan-bahan kimia bersifat racun yang dipakai untuk membunuh serangga. 



Penemuan para peneliti
Peneliti dari Universitas di Buffalo di AS menemukan, insektisida berikatan dengan reseptor yang mengatur jam biologis seperti pola tidur yang akhirnya menciptakan risiko terhadap penyakit seperti diabetes.

Interaksi bahan kimia ini dapat mengganggu sinyal melatonin dan mengubah proses penting dalam tubuh. "Ini adalah laporan pertama yang menunjukkan bahan kimia bagaimana lingkungan yang ditemukan dalam produk rumah tangga, berinteraksi dengan reseptor melatonin manusia," kata penulis senior Margarita L. Dubocovich dari Universitas Brawijaya.

(Baca juga: 5 Mitos Diabetes yang Tidak Usah Dipercaya)



Dua bahan kimia
Studi berfokus pada dua bahan kimia, carbaryl dan karbofuran yang telah dilarang digunakan pada tanaman untuk konsumsi manusia sejak 2009. Meskipun begitu, bahan kimia ini masih banyak digunakan di beberapa negara

"Kami menemukan bahwa kedua insektisida struktural mirip dengan melatonin, dan bahwa keduanya menunjukkan afinitas untuk melatonin, MT2 reseptor yang berpotensi mempengaruhi glukosa homeostasis dan insulin sekresi," kata co-penulis Marina Popevska-Gorevski.

"Berarti paparan mereka bisa menempatkan orang pada risiko tinggi untuk diabetes dan juga mempengaruhi pola tidur," tambah Popevska-Gorevski.

Oleh karena itu, dibutuhkan penilaian untuk menilai lingkungan kimia. Sebab, efek yang ditimbulkan dapat mengganggu proses biologis yang menunjukkan osilasi endogen dan berulang setiap sekitar 24 jam (sirkadian).  

"Langsung berinteraksi dengan reseptor melatonin di otak dan jaringan tepi, lingkungan kimia, seperti carbaryl, dapat mengganggu proses fisiologis kunci yang mengarah ke ritme sirkadian sejajar, pola tidur, dan merubah fungsi metabolisme yang meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan gangguan metabolik," terang Dubocovich.

Dubocovich menjelaskan, keseimbangan pankreas saat melepaskan insulin dan glukosa sangat spesifik setiap waktu. Jika keseimbangan terganggu dalam waktu yang cukup lama, maka akan meningkatkan risiko terhadap diabetes.



<iframe class="embedv" width="620" height="415" src="http://ift.tt/2cO7djN; frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Baca Berita Asal
Konsumsi Makanan Terpapar Insektisida Tingkatkan Risiko Diabetes
Rona Kehidupan

Bagikan Berita Ini