Peneliti di University of Sydney Boden Institute of Obesity, Nutrition, Excercise and Eating Disorders berpendapat, menurunnya gula darah saat lapar menjadi penyebabnya.
Gula darah atau glukosa dibutuhkan untuk dipasok ke seluruh sel tubuh, sehingga Anda menjadi lebih berenergi.
Dalam keadaan sehat, tubuj memastikan tubuh menerima glukosa dalam jumlah cukup, tidak kelebihan atau kurang. Ketika tubuh kekurangan gula, maka otak akan memberi sinyal lapar. Saat Anda tak langsung makan, otak menganggap itu sebagai sinyal berbahaya karena organ yang satu ini sangat bergantung pada glukosa untuk memasok energi.
Dalam keadaan inilah, otak merasa tertekan sehingga emosi menjadi lebih sulit dikontrol.
Selain disebabkan oleh faktor fisiologis, peneliti percaya bahwa hormon kita, khususnya serotonin juga memengaruhi kondisi ini. Dalam penelitian yang diterbitkan jurnal Biological Psychiatry, saat stres atau belum makan, kadar serotonin mulai berfluktuasi.
Pergeseran tingkat serotonin mempengaruhi bagian otak yang memungkinkan kita untuk mengontrol kemarahan kita. Dari hasil penelitian yang dilakukan, kadar serotonin yang rendah membuat komunikasi antara bagian tertentu dari otak melemah dibanding kondisi normal.
Inilah yang membuat peneliti yakin bahwa lebih sulit bagi otak untuk mengontrol respons emosional saat tingkat serotoin berada di titik rendah.
Jika Anda sering mengalami emosi saat lapar, cobalah untuk tetap mengonsumsi makanan secara sehat. Lapar seringkali memicu Anda untuk mengonsumsi makanan tak sehat dengan porsi berlebihan.
<iframe class="embedv" width="620" height="415" src="http://ift.tt/2hYCnrW; frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Baca Berita Asal
Mengapa Orang Lebih Cepat Marah Ketika Lapar?
Rona Kehidupan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mengapa Orang Lebih Cepat Marah Ketika Lapar?"
Post a Comment