Search This Blog

Anak Masa Kini Lebih Banyak Konsumsi Pemanis Buatan

Metrotvnews.com, Jakarta: Sebuah studi menemukan bahwa jumlah anak-anak yang mengonsumsi pemanis buatan seperti aspartam, sukralosa dan sakarin meningkat hingga 200 persen dari 1999 hingga 2012. 

Hasil survei yang dipublikasikan dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics tersebut menunjukkan bahwa pada 1999 hanya sembilan persen anak-anak yang mengonsumsi pemanis rendah kalori, yang banyak terdapat di minuman soda dan makanan rendah lemak. 

Angka tersebut meningkat sekitar 25 persen di tahun 2012. Bahkan, anak berusia 2 tahun pun sudah mengonsumsinya. 


Penelitian tersebut melibatkan 17 ribu pria, wanita, dan anak-anak yang berpartisipasi dalam Survei Evaluasi Kesehatan dan Nutrisi Nasional dari tahun 2009 -2012. Para peneliti membandingkannya dengan data survei lain yang dilakukan pada 1999-2008.

(Baca juga: Kontroversi Pemanis Buatan, Peneliti: Tidak Membahayakan Tubuh)

Gula pengganti semakin populer di kalangan orang dewasa. 40 persen orang dewasa dan 20 persen anak-anak dalam survei melaporkan bahwa mereka mengonsumsi pemanis rendah kalori lebih dari sekali dalam sehari.

Sedangkan 17 persen orang dewasa mengonsumsi makanan atau minuman dengan pemanis buatan tiga kali sehari atau lebih. 

Pemanis buatan tengah diperdebatkan, dimana ada bukti yang menunjukkan bahwa gula tersebut makanan yang tak perlu dicemaskan.

Gula pengganti mengandung kalori yang lebih sdikit, namun akhir-akhir ini dikaitkan dengan obesitas dan diabetes. 

Sebuah studi baru menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi pemanis rendah kalori mengalami peningkatan indeks massa tubuh dimana sekitar 20 persen orang dewasa obesitas mengonsumsi pemanis tersebut tiga kali sehari, dibandingkan dengan 13 pesen orang dewasa berat badan normal. 

Sebuah studi tahun 2016 juga menemukan bahwa wanita hamil yang mengonsumsi lebih banyak pemanis buatan, sekitar dua kali sehari, memiliki anak yang mengalami obesitas atau kegemukan dalam satu tahun, dibandingkan wanita yang mengonsumsi lebih sedikit. 

Beberapa penelitian menyarankan mereka yang ingin menaikkan berat badan untuk memilih gula jenis ini karena diduga pemanis buatan membuat seseorang menjadi cepat lapar. 

Ketika seseorang mengonsumsi makanan manis, reseptor otak menjadi aktif dan tubuh bersiap untuk mengeluarkan insulin, kemudian memecah gula. 



Namun, kekurangan gula atau kalori berdampak buruk pada metabolisme dimana tubuh akan kelaparan sehingga membuat seseorang makan lebih banyak. Untuk saat ini, tim penelitian hanya bisa menyarankan mengganti gula dengan sesuatu yang alami. 

"Cobalah minum air, bukan soda. Selain itu, berikan pemanis seperti gula pada yogurt plain (yang tanpa rasa)," ujar salah satu peneliti Allison Sylvetsky, asisten profesor olahraga dan nutrisi ilmu di George Washington University Milken Institute School of Public Health.





Baca Berita Asal
Anak Masa Kini Lebih Banyak Konsumsi Pemanis Buatan
Rona Kehidupan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Anak Masa Kini Lebih Banyak Konsumsi Pemanis Buatan"

Post a Comment

Powered by Blogger.