Search This Blog

Studi: Bos dengan Tabiat Buruk Membuat Bawahan Depresi

Metrotvnews.com, Jakarta: Sebuah studi dari University of Manchester di Inggris membuktikan bahwa memiliki atasan yang senang membanggakan diri sendiri dapat memberi efek negatif pada performa dan kesehatan mental bawahannya. 

Penelitian baru tersebut menemukan bahwa mereka yang memiliki atasan yang menunjukan sifat psikopat dan narsis, tak hanya membuat depresi, namun juga tak bersemangat kerja sehingga menjadi tak produktif dan cenderung bersikap kasar. 

Untuk mencapai konklusi tersebut, para peneliti dari Alliance Manchester Business School melibatkan 1.200 orang dari berbagai negara dan tempat tinggal. Dalam tiap studi, para partisipan melengkapi kuesioner tentang kesejahteraan secara psikologis, prevalensi gangguan kerja, dan kepribadian atasan mereka. 

Analisis tersebut menunjukkan bahwa mereka yang bekerja dengan atasan yang memiliki sifat tak baik memliki kepuasan dalam bekerja yang lebih sedikit dan tingkat depresi yang lebih tinggi. 
Selain itu, insiden perilaku kerja kontraproduktif dan intimidasi di tempat kerja juga lebih tinggi pada kelompok tersebut. 

"Pemimpin dengan sifat jelek adalah hal yang buruk bagi sebuah organisasi. Sifat psikopat dan narsis yang tinggi memiliki keinginan yang kuat untuk berkuasa dan sering kurang empati. Kombinasi racun tersebut membuat seseorang hanya memanfaatkan orang lain, mengambil keuntungan dari pekerjaan mereka, terlalu kritis, dan umunya agresif," terang pemimpin penelitian Abigail Phillips dalam sebuah rilis. 

Ia menambahkan, kekerasan dalam dunia kerja tak hanya berimbas pada target, namun juga lingkungan kerja. Singkatnya, bos yang buruk memiliki pekerja yang tak bahagia dan tak puas dengan apa yang diharapkan, yaitu mendapatkan dukungan dari kantor. 

Lalu, apa yang harus Anda lakukan bila memiliki atasan dengan tabiat buruk?

(Baca juga: 9 Perilaku Atasan yang Membuat Pegawai Terbaiknya Resign)

Pertama, tentukan tujuan yang beralasan. Dalam kasus ini, Anda tak mungkin mendapatkan dukungan yang positif dari atasan. Oleh karena itu, carilah dukungan dari orang-orang di luar pekerjaan, seperti keluarga, teman, atau pelatih.

Kemudian, cobalah melihat situasi dari sisi positif. Percaya bahwa di balik perjuangan karier tersebut, Anda akan mendapatkan manfaat dari pekerjaan tersebut. 

"memang melelahkan secara emosional, namun bos yang buruk adalah seseorang yang berbakat secara teknis dan memiliki banyak pengetahuan, dan Anda akan belajar sesuatu dari pengalaman tersebut," ujar psikolog Ben Dattner, pelatih ekskutif berbasis di New York. 

Membantu atasan agar terlihat baik di depan orang lain juga dapat membantu Anda menemukan sisi baik. Melayani sebagai penyeimbang dari sikap impulsif dan reaktif atasan adalah salah satu contohnya. 

"Jika Anda bisa melindungi atasan Anda dari dirinya sendiri, maka mereka akan menghargai Anda dan membuat Anda menjadi lebih baik," ujarnya. 




<iframe class="embedv" width="620" height="415" src="http://ift.tt/2iVfpAS; frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Baca Berita Asal
Studi: Bos dengan Tabiat Buruk Membuat Bawahan Depresi
Rona Kehidupan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Studi: Bos dengan Tabiat Buruk Membuat Bawahan Depresi"

Post a Comment

Powered by Blogger.