Cara kerja perawatan botox yakni dengan menghalangi saraf kunci pada perut, serta mengontrol rasa lapar dan kenyang.
Untuk membuktikannya, para peneliti di Norwegia melakukan injeksi botox di bagian perut 20 partisipan obesitas yang memiliki indeks massa tubuh antara 35-44. Mereka menggunakan metode endeskop untuk melihat bagian dalam perut, dan menyuntik botox di bagian bawah perut setiap 6 bulan sekali.
Setelah mendapatkan dua kali suntikan, 70 persen partisipan mengalami penurunan berat badan sebanyak 17 persen dari indeks massa tubuh awal. Setelah mendapatkan tiga injeksi, 75 persen responden kehilangan 28 persen berat badan.
"Ini adalah penelitian kecil. Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut," ujar asisten peneliti Duan Chen, profesor di Universitas Norwegia Sains dan Teknologi, seperti dikutip Fox News.
Penelitian sebelumnya mengasumsikan botox mampu menenangkan otot sehingga membantu menurunkan kemampuan mengosongkan perut. Namun, temuan lain mensinyalir, botox memblokir saraf vagus, yang menghubungkan otak dan perut untuk mengontrol rasa lapar dan kenyang.
"Ini benar-benar teknik baru untuk menghalangi timbal balik antara perut dan otak," ujarnya pada Live Science.
Masih dari hasil penelitian, pengobatan yang memakan prosedur waktu selama 15 menit itu cukup aman dan tidak memberi efek samping apa pun pada tubuh.
Namun, dalam beberapa kasus, botox bisa mengakibatkan efek serius seperti lemah otot, pengelihatan ganda, dan masalah pernapasan jika tidak diaplikasikan sesuai anjuran.
Baca Berita Asal
Studi: Suntik Botox Bantu Turunkan Berat Badan
Rona Kehidupan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Studi: Suntik Botox Bantu Turunkan Berat Badan"
Post a Comment