Search This Blog

Kenali Gejala Penyakit Tiroid

Metrotvnews.com, Jakarta: Penyakit tiroid masih belum dapat perhatian. Padahal, jumlah penderita gangguan tiroid semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Pada 2015, misalnya, jumlah penderita gangguan tiroid mencapai 17 juta jiwa. Indonesia menempati peringkat pertama di Asean untuk kategori jumlah pengidap gangguan tiroid terbanyak.

Tiroid merupakan kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian bawah leher, atau juga dikenal dengan kelenjar gondok. Kelenjar ini berfungsi dalam proses metabolisme, dan memproduksi hormon yang memengaruhi setiap sel, jaringan dan organ tubuh.

Hormon tersebut berfungsi mendorong otak, jantung, otot dan organ lain agar bekerja sebagaimana mestinya.

Macam-macam gangguan tiroid

Gangguan tiroid dibagi menjadi hipertiroid dan hipotiroid. Hipertiroid merupakan kondisi dimana kelenjar memproduksi hormon dengan jumlah berlebihan. Pada hipotiroid, sebaliknya, kelenjar memproduksi hormon dengan jumlah yang sangat sedikit.

Gangguan lain yang menyerang kelenjar tiroid yakni berupa struma atau gondok (semacam pembesaran kelenjar tiroid), nodul (kelainan bentuk tiroid, bisa ganas, bisa juga jinak), serta kanker tiroid.

Gejala

Pada hipertiroid, gejala ditandai dengan detak jantung yang lebih cepat, merasa kepanasan di cuaca dingin, berat badan menurun meski porsi makan tetap, suasana hati yang buruk, dan sering buang air besar.

Pada hipotiroid, gejala yang muncul sebaliknya, yakni lamban dalam berpikir, berat badan naik, wajah terlihat sembab, bibir menebal, dan mengalami sembelit.

"Namun ada juga yang tidak menunjukkan gejala, tiba-tiba muncul nodul (benjolan)," ujar Dr. Imam Subekti, SpPD, KEMD dari Divisi Metabolik Endokrin Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dalam acara Wapada Gangguan Tiroid, Selasa (24/5/2016).

Penyebab dari munculnya penyakit tiroid masih belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa penelitian menyebutkan, penyakit ini disebabkan karena kurangnya asupan yoidum.

Pengobatan

Beberapa cara menjadi alternatif gangguan tiroid, yakni operasi dan radiasi nuklir dengan menggunakan radioaktif.

Selain itu, penderita tiroid juga harus minum obat Levotiroksin (T4) seumur hidup. Tidak perlu khawatir karena obat tersebut tidak memiliki efek yang berbahaya bagi tubuh.

Gangguan tiroid dapat mengakibatkan risiko gangguan kesehatan serius pada usia dewasa, seperti jantung, osteoporosis dan infertilitas. Pada ibu hamil, gangguan tiroid bahkan dapat meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran prematur.

Mengancam semua usia

Gangguan tiroid tak hanya mengancam orang dewasa, tetapi juga semua kalangan usia, baik bayi yang baru lahir hingga lansia.

Prevalensi hipotiroid kongitenal, yaitu gangguan yang dialami sejak lahir adalah 1: 3.000, dengan prevalensi 1 banding 300-900 di daerah endemik tinggi.

Sementara itu, jumlah angka kelahiran di Indonesia setiap tahunnya adalah sekitar 5 juta bayi. Ini artinya, lebih dari 1.600 bayi menderita hipotiroid setiap tahunnya.

Data Auto Immune Thyroid Disease in Children 2010, menemukan, prevalensi hipertiroid pada anak berusia dibawah 15 tahun adalah 8: 1.000.000. Pada anak berusia di bawah 4 tahun, prevalensinya 1:1.000.000.

Sementara, data lain dari British Thyroid Association 2006 menyebutkan, perempuan 10 kali lipat lebih rentan terkena hipotiroid dibandingkan pria. Fakta lainnya, 7 persen perempuan yang baru saja melahirkan mengalami masalah dengan kelenjar tiroid pada tahun pertama.

"Perempuan lebih riskan terkena. Kemungkinan penyebabnya karena lebih sering mengalami oerubahan suasana hati, yang merupakan salah satu gejala gangguan tiroid," jelas Imam.

Sisanya, 50 persen penderita nodul tiroid di dunia adalah penduduk dengan usia lanjut. Studi ATA menemukan bahwa mereka yang berusia di atas 70 tahun memiliki kemungkinan 43 persen terkena nodul tiroid, dibandingkan mereka yang berusia 20-29 tahun.
Baca Berita Asal
Kenali Gejala Penyakit Tiroid
Rona Kehidupan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kenali Gejala Penyakit Tiroid"

Post a Comment

Powered by Blogger.