Namun, banyak pendapat mengatakan, sinar tertentu memicu timbulnya kanker. Tak urung, banyak yang was-was ketika melakukan metode tersebut.
Sebenarnya, bagaimana keamanan metode laser?
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) menyatakan bahwa metode tersebut aman karena tidak menggunakan radiasi non-ion yang dapat memicu kerusakan langsung terhadap sel DNA---yang imbasnya memicu kanker.
"Energi cahaya dari laser (penghilang bulu) sangat dangkal. Hanya pada permukaan atas kulit sehingga tak menyebabkan kerusakan atau mutasi DNA," terang
Dr. Whitney Bowe, dermatolog di New York City, sebagaimana dikutip Foxnews.
Denyut pada energi sinar didesain untuk panas dan menghancurkan folikel bulu. Para ahli juga mengungkapkan tak ada risiko tambahan bila penyinaran dilakukan di sekitar area organ reproduksi.
"Sinar yang digunakan tidak mempenetrasi kedalaman folikel bulu dan organ dalam, termasuk kesuburan," imbuh Konstantin Zakashanku, ginekolog onkologis dari Mount Sinai Hospital.
Hingga kini, belum ada peneliti yang bisa membuktikan laser penghilang rambut dapat menyabkan kanker. Namun, memang ada beberapa efek samping yang terjadi, seperti kemerahan, jaringan parut, dan perubahan warna di daerah yang dirawat.
Jika pasien mengalami iritasi, ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan.
"Mengompres dengan susu dingin membantu meredakan iritasi. Selain itu, Anda bisa menggunakan Aleve atau ibuprofen untuk mengurangi bengkak dan kemerahan. Tapi jangan gunakan obat sejenis Tylenol," saran Bowe.
Bila kemerahan masih berlanjut, konsultasikan kondisi Anda pada ahlinya.
Secara keseluruhan, metode menghilangkan bulu dengan laser memiliki enam tahapan. Setelahnya, Bowe menyarankan untuk selalu memeriksakan diri setiap dua tahun sekali untuk mencegah bulu tumbuh kembali.
Baca Berita Asal
Amankah Menghilangkan Bulu dengan Laser?
Rona Kehidupan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Amankah Menghilangkan Bulu dengan Laser?"
Post a Comment