Studi yang melibatkan 300 ribu orang lebih ini menemukan, bahwa tidur siang panjang memiliki hubungan dengan sindrom metabolisme seperti obesitas, tekanan darah tinggi dan kolesterol.
Sebelumnya, peneliti telah melakukan 21 studi observasional pada lebih dari 307 orang secara kolektif, dan dipresentasikan di konferensi tahunan American College of Cardiology.
The Daily Mail melaporkan, bahwa tidur siang memang menyehatkan. Namun, jika lebih dari 40 menit, maka akan ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya kematian dini.
Para peneliti bertanya pada para responden, apakah mereka biasa tidur siang. Peneliti juga melihat riwayat kesehatan responden, apakah mereka pernah obesitas, diabetes, atau terkena sindrom metabolik.
Studi ini mencatat adanya kolerasi antara kedua hal tersebut bila responden tidur siang dalam jangka waktu panjang, namun tidak untuk mereka yang tidur dengan jumlah waktu normal.
Studi ini menunjukkan, bahwa selama tidur siang panjang, tubuh berpikir saatnya harus tidur nyenyak. Hal itu menyebabkan siklus metabolik menjadi berubah saat bangun.
Sedangkan dengan tidur siang singkat, tubuh tidak memasuki fase tidur yang dalam sehingga tidak mengalami sentakan tersebut.
Pemimpin studi, Dr Tomohide Tamada, PhD, deabetologis di University of Tokyo mengatakan, "Tidur siang adalah hal yang lazim di seluruh dunia. mengklarifikasi hubungan antara tidur siang dan penyakit metabolistik mungkin menawarkan strategi baru bagi pengobatan, mengingat penyakit metabolik terus meningkat."
Ia menambahkan, tidur adalah komponen yang penting dalam pola hidup yang sehat, seperti pola hidup dan olahraga. Tidur siang singkat dapat memberikan efek menguntungkan bagi kesehatan. Namun, belum diketahui bagaimana efek tersebut bekerja.
Baca Berita Asal
Tidur Siang Lebih dari 40 Menit Tingkatkan Risiko Kematian Dini
Rona Kehidupan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tidur Siang Lebih dari 40 Menit Tingkatkan Risiko Kematian Dini"
Post a Comment