Kecanduan Media Sosial Picu Depresi

Metrotvnews.com, Jakarta: Media sosial menjadi salah satu pemicu depresi. Hasil penelitian mengemukakan, semakin sering seseorang aktif di media sosial, maka makin tinggi risiko depresi mengancam orang tersebut.

Studi melibatkan responden dewasa berusia 29-32 tahun. Hasilnya, mereka yang memiliki kebiasaan mengecek media sosial setiap minggu memiliki risiko depresi 2,7 kali lebih besar daripada mereka yang tidak.

Dilansir Independen, sebanyak 1.787 responden di Amerika menggunakan media sosial rata-rata 61 menit setiap hari, dan membuka akun mereka 30 kali setiap minggu. Setelah diperiksa, mereka memiliki indikator depresi yang tinggi.

Meski demikian, Dr. Brian Primack selaku pemimpin penelitian ini mengatakan, perlu penelitian lanjutan agar fakta ini lebih akurat. 

"Salah satu alasan mengapa pengguna media sosial merasakan depresi yakni karena mereka tidak merasakan energi dari hubungan sosial secara langsung," jelas Brian.

Depresi juga dipicu ketika mereka melihat kehidupan yang dipamerkan teman-teman mereka di media sosial. Dari situ, kadang orang merasa tidak memiliki kehidupan yang ideal.

"Ini menjadi seperti lingkaran setan. Banyak orang berpikir media sosial dapat memberi seseorang dukungan. Faktanya, penggunaan secara berlebihan justru membuat seseorang semakin terpuruk," papar Brian.

Penelitian dilakukan oleh University of Pittsburgh School of Medicine, dengan menganalisis pengguna  11 platform media sosial paling populer saat ini, yakni Facebook, YouTube, Twitter, Google Plus, Instagram, Snapchat, Reddit, Tumblr, Pinterest, Vine dan LinkedIn.

Masih berdasarkan data, ada lebih dari satu miliar orang menggunakan Facebook setiap hari. Sementara, Twitter berhasil menarik 320 juta pengguna aktif setiap bulan.

Berkaitan dengan fakta depresi, penelitian yang dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, depresi menjadi penyebab kecacatan di seluruh dunia. 

Brian sendiri menyadari media sosial merupakan bagian dari kehidupan manusia modern. Dia pun tidak menyarankan seseorang berhenti bermain media sosial. Hanya saja, seseorang harus lebih bijak dalam menggunakannya.
Baca Berita Asal
Kecanduan Media Sosial Picu Depresi
Rona Kehidupan

Bagikan Berita Ini