Search This Blog

Kebiasaan Remeh yang Memicu Penyakit

Metrotvnews.com, Jakarta: Sebagian besar orang memiliki masalah jika harus bangun tidur tepat waktu. Susah bangun tidur bahkan masih sering terjadi walaupun seseorang telah memasang alarm. 

Akhirnya, memasang alarm 20-30 menit lebih cepat menjadi siasat agar seseorang bisa bangun tepat waktu. 

Kebiasaan tersebut umum dilakukan. Namun, menurut peneliti dari University of Pennsylvania, kebiasaan tersebut berkontribusi pada kenaikan berat badan, diabetes, dan  penyakit jantung.

Dr David Dinges, kepala divisi yang menangani masalah tidur dan kronobiologi di Departemen Psikiatri universitas tersebut mengatakan kepada BBC, bahwa seseorang seharusnya tidak tergoda untuk menekan tombol tunda saat alarm berbunyi.

"Alasannya, banyak dari kita yang sulit bangun tidur tepat waktu. Memasang alarm 20-30 tahun lebih cepat adalah siasat agar kita bisa tidur kembali, dan bangun lagi tepat waktu. Tetapi, itu sama saja merampas bagian waktu tidur kita," jelasnya, sebagaimana dikutip The Week.

Dinges menambahkan, hal tersebut menjadi salah satu penyebab mengapa banyak orang dewasa mengalami kurang tidur, yang berimbas pada masalah kesehatan.

Penelitian membuktikan, kurang tidur menyebabkan kenaikan berat badan, dan risiko terkena penyakit kardiovaskular. Para ahli sepakat, 7-8 jam adalah waktu tidur optimal untuk orang dewasa. 

Studi yang dilakukan pada periode 2003 hingga 2012 ini melibatkan 136 ribu responden. Hasil lain penelitian menunjukkan, responden yang bisa bangun tidur secara alami tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga memiliki suasana hati yang lebih baik. 

Untuk mendapat kualitas tersebut, Dinges menyarankan orang-orang untuk tidur tepat waktu, dan memasang alarm sesuai waktu bangun. 

Jika perlu tambahkan waktu tidur. Misalnya, sepuluh menit, agar tubuh terasa bugar saat bangun.

Baca Berita Asal
Kebiasaan Remeh yang Memicu Penyakit
Rona Kehidupan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kebiasaan Remeh yang Memicu Penyakit"

Post a Comment

Powered by Blogger.