"Faktor genetik dan lingkungan pasti memengaruhi waktu pubertas," kata pemimpin penulis studi Dr Christine Wohlfahrt-Veje, peneliti pertumbuhan dan perkembangan di University of Copenhagen.
Studi tersebut menunjukkan bahwa para remaja tersebut mewarisi hal tersebut dari kedua orang tua mereka. Namun, untuk anak perempuan, munculnya tanda-tanda pubertas awal lebih dipengaruhi oleh lingkungan daripada faktor genetik, seperti pola pertumbuhan dan pengaruh lingkungan.
Anak-anak yang mengalami pubertas dini cenderung lebih pendek karena setelah berkembang, kemungkinan pertumbuhan tulang berhenti lebih awal dan risiko obesitas juga meningkat. Saat dewasa, mereka juga akan mengalami peningkatan risiko masalah sosial dan emosional, serta pengalaman seksual lebih cepat.
Di negara maju, pubertas dipengaruhi oleh fakor lingkungan seperti diet, obesitas, dan campuran bahan kimia yang meniru hormon manusia.
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2006 hingga 2013 tersebut menunjukkan bahwa anak laki-laki yang memiliki ayah dengan pubertas dini mengalami pertumbuhan bulu kemaluan pada anak laki-laki lebih cepat satu tahun dan pertumbuhan testis lebih cepat 9,5 bulan dibandingkan anak laki-laki yang normal.
Sementara, untuk anak perempuan dengan latar belakang sama, mengalami menstruasi 10,5 bulan dan pertumbuhan bulu kemaluan 7 bulan lebih cepat dibandingkan anak perempuan normal. Namun, hal tersebut sepertinya tidak memengaruhi pertumbuhan payudara.
Percepatan pubertas juga dialami anak-anak jika ibu mengalami pubertas awal. "Sebagian besar dari variasi ini nampaknya bisa dijelaskan secara genetika," tutup Wohlfahrt-Veje.
Baca Berita Asal
Pubertas Dini pada Anak Ditentukan Orang Tua
Rona Kehidupan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pubertas Dini pada Anak Ditentukan Orang Tua"
Post a Comment