Bio Farma memang menjadi pelopor gerakan kemandirian produksi vaksin pada negara-negara Islam dan negara berkembang. Gerakan ini merupakan wujud perlawanan sehat dari negara-negara Islam dan negara berkembang terhadap negara maju.
Corporate Secretary Bio Farma Rahman Rustan menyebutkan, Bio Farma bertekad mewujudkan kemandirian vaksin untuk negara Islam melalui pertukaran pengetahuan dan transfer teknologi. “Ini akan memberikan manfaat bagi Indonesia dan negara Islam lain, termasuk Arab Saudi,” ujarnya.
Bio Farma merupakan satu dari 32 perusahaan produsen vaksin dunia yang produknya mendapat akreditasi dari World Health Organization (WHO) dan menjadi pemasok vaksin yang diperhitungkan di pasar internasional. Bahkan, Organization of Islamic Cooperation (OIC) atau Organisasi Kerja Sama Negara Islam (OKI) mengakui vaksin produksi Indonesia.
Nilai penjualan vaksin Bio Farma ke seluruh dunia mencapai lebih dari USD114 juta. Bahan baku vaksin yang dulunya diimpor dari Eropa, kini sebagian besar ssudah bisa dipenuhi dari dalam negeri.
"Untuk bahan baku farmasi, saat ini memang 95 persen kita masih impor. Akan teapi untuk vaksin, hanya 30 persen komponennya masih impor," kata Rahman Rustan saat Media Gathering dan Workshop yang mengambil tema `Sinergi Farmasi Nasional untuk Kemandirian` di Hotel Lombok Raya, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Minggu (9/4/2016).
Pemanfaatan keanekaragaman hayati, lanjut Rahman, akan terus didorong Bio Farma duntuk mengembangkan bahan baku farmasi dan vaksin di Indonesia. Sehingga, dapat tercapai kemandirian obat-obatan.
"Keanekaragaman hayati kita luar biasa. Indonesia punya 10 persen spesies tanaman dunia, lebih dari 10 persen spesies unggas. Jangan sampai peneliti asing yang maju dan mematenkan hasil penelitiannya dari Indonesia, tetapi kita sendiri yang harus melakukannya," tegas Rahman.
Baca Berita Asal
Bio Farma Ekspor Vaksin ke 139 Negara
Rona Kehidupan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bio Farma Ekspor Vaksin ke 139 Negara"
Post a Comment