Pameran yang berlangsung dari tanggal 14-17 April 2016 tersebut diikuti oleh tujuh perusahaan kopi Indonesia yaitu PT. Samtama Artanami dengan kopi Mandhelingnya, CV. Sukses Group dari Medan yang membawa Blue Blatak dan CV. Alpha Gemilang yang memiliki kopi aroma Toba. Selain itu ada PT. Leaf Powers dengan produk unggulan kopi Arabica Gayo, Ulubelu dari Lampung yang kesohor dengan kopi Robustanya, Kopi Kamu yang kental dengan kopi torajanya serta PT. Nedcoffee Indonesia Jaya Makmur dari Lampung.
Dalam pameran tersebut, kopi Mandheling yang sudah sangat populer di Korea Selatan tetap menjadi rajanya kopi Indonesia. Diperkirakan, dalam empat hari mengikuti pameran, Pavilion Indonesia memiliki transaksi sebesar USD 3 juta per tahun untuk beragam jenis kopi yang dipamerkan.
"Kita memang terus merangsek pasar Korea dengan berbagai komoditi Indonesia. Khusus kopi, tidak pelak memilki peluang yang sangat besar. Di masa datang, saya berharap perdagang kopi Indonesia lebih agresif dalam memasarkan produknya disini," ujar Dubes RI, John A Prasetio.
Pavilion Indonesia menggunakan konsep one island dengan tujuh pilar yang menggambarkan tujuh wilayah sentra kopi nusantara untuk menarik minat pengunjung di pameran tersebut. Tujuh wilayah tersebut adalah Sumatra, Jawa, Bali, Flores, Sulawesi dan Papua.
Selain bisnis, pameran ini juga memberikan kesempatan pengunjung mencicipi kopi khas Indonesia serta pemutaran film 'Aroma of Heaven' di tengah pavilion Indonesia.
Baca Berita Asal
Kopi Mandheling Tetap Jadi Primadona di Coffee Expo Seoul
Rona Kehidupan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kopi Mandheling Tetap Jadi Primadona di Coffee Expo Seoul"
Post a Comment