Search This Blog

Lemak Perut Tingkatkan Risiko Serangan Jantung dan Diabetes

Metrotvnews.com, Jakarta: Bagi Anda yang memiliki bentuk tubuh apel, saatnya untuk kempeskan lemak pada area perut. Sebuah studi mengungkapkan bahwa mereka yang secara gen memiliki lemak perut berisiko lebih besar terkena diabetes tipe 2 dan penyakit jantung koroner. 

"Distribusi lemak tubuh tiap orang berbeda, ada yang di perut atau biasa disebut abdominal adiposity dan beberapa yang lain di pinggul atau paha," ujar Sekar Kathiresan, asisten profesor di Harvard Medical School, Boston. 



Ia menambahkan, mereka telah meneliti apakah kecenderungan genetik dan adipoditas perut berhubungan dengan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung koroner dan hasilnya ternyata positif. 

Penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi 48 variasi gen yang berhubungan dengan rasio pinggang ke pinggul dimana faktor genetik berpengaruh. 

(Baca juga: 6 Waktu yang Membahayakan Jantung Anda)

Studi terbaru ini menganalisa gen lebih dari 400 ribu orang lebih. Hasilnya, hubungan antara kedua penyakit tersebut dengan lemak perut ternyata meningkatkan lemak darah, glukosa darah, dan tekanan darah sistolik dalam tubuh.

Namun, penelitian tersebut menyebutkan bahwa faktor risiko genetik tidak berhubungan dengan gaya hidup bagi penyakit tertentu.  

Artinya penyakit kiardiometabolik tersebut hanya menyerang mereka yang gemuk sentral akibat gen. 

"Kurangnya hubungan antara risiko genetik dan faktor pendukung seperti pola makan dan merokok memberikan bukti kuat bahwa adipositas perut sendiri memberikan kontribusi untuk menyebabkan diabetes tipe 2 dan penyakit jantung," jelas Connor Emdin, dari Rumah Sakit Umum Massachusetts.Massachusetts General Hospital. 





<iframe class="embedv" width="620" height="415" src="http://ift.tt/2dE8QzM; frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>

Baca Berita Asal
Lemak Perut Tingkatkan Risiko Serangan Jantung dan Diabetes
Rona Kehidupan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Lemak Perut Tingkatkan Risiko Serangan Jantung dan Diabetes"

Post a Comment

Powered by Blogger.