Search This Blog

Sekelumit tentang Kanker Kepala Leher di Indonesia dan Cara Mencegahnya

Metrotvnews.com, Jakarta: Berdasarkan dta WHO tahun 2011, sepuluh persen dari 100 ribu penduduk dunia terkena kanker kepala leher dengan tujuh persen diantaranya meninggal karena sudah berada di stadium lanjut.

Sementara itu, di Indonesia sendiri tercatat 15 persen dari 100 ribu pria menderita kanker kepala leher dan hanya dua persen yang bertahan hidup.

Jumlah penderita kanker nasofaring, salah satu jenis kanker kepala leher semakin meningkat. Berdasarkan data dari RSCM, ada tahun 2000 terdapat sekitar 12,9 penderita kanker kepala leher berusia di bawah 30 tahun. Selang lima tahun kemudian, terdapat peningkatan menjadi 23,5 persen.

"Normalnya penyakit ini mengenai usia di atas 50 tahun, namun kini bahkan usia di bawah 30 tahun pun sudah kena. Hal ini dikarenakan saat kecil (sekolah), mereka sudah mengonsumi makanan berpengawet dalam jumlah besar," terang dr. Merlinda Adham, Sp.PD-KHOM dari Departemen THT FKUI-RSCM dalam acara Peringatan Hari Kanker Kepala Leher Sedunia 2016 di Kantor Kementrian Kesehatan, Jakarta.

Selain itu, dr. Linda juga menjelaskan ada beberapa kendala dalam mengenali gejala penyakit ini karena hampir serupa dengan gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), sehingga baik dokter maupun penderita pun terlambat menyadari penyakit ini karena mulai diperiksakan secara serius ketika sudah stadium lanjut.

"Kebiasaan kita kan kalau ada keluarga yang sakit dibicarakan dengan keluarga besar, dipikirkan bagaimana solusi atau pilihan yang diambil. Hal tersebut ikut memperlambat proses pengobatan yang akan diambil karena banyak pertimbangan," ungkapnya.

Area yang jauh dari pusat pelayanan yang memadai juga masih menjadi kendala yang besar hingga kini. Dan adanya pengobatan alternatif yang dijadikan sebagai pilihan juga bisa jadi memperlambat proses pengobatan yang sebaiknya dilakukan secara medis.

"Jangan lupa, jarang kontrol setelah sembuh juga bisa menimbulkan risiko kambuh lagi," tandasnya.

CERDIK dan WASPADA

Kementrian Kesehatan mencanangkan "CERDIK" dan "WASPADA" sebagai upaya promotif dan preventif timbulnya penyakit.

Untuk mencegah munculnya kanker di tubuh, perlu dilakukan beberapa perilaku cerdik yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

C: cek kesehatan secara rutin
E: enyahkan asap rokok
R: rajin aktivitas fisik
D: diet seimbang
I: istirahat cukup
K: kelola stres

Sementara, 30 persen dari kasus dapat disembuhkan bila mendapat deteksi dini. Oleh karena itu, untuk mewaspadai adanya kanker, perhatikan beberapa tanda atau gejala berikut:

W: waktu buang air kecil, apakah berbeda dengan kebiasaan sebelumnya
A: alat cerna terganggu atau sukar menelan
S: suara serak atau batuk yang tak kunjung sembuh
P: payudara atau bagian lain memperlihatkan benjolan
A: andeng-andeng (tahi lalat) yang berubah sifat, seperti membesar atau gatal
D: darah atau lendir yang tak normal keluar dari tubuh
A: adanya luka yang tak kunjung sembuh

"Angka kesembuhan untuk pasien yang terdeteksi pada stadium 1 sekitar 75 persen, sementara jika stadium 2 berkurang menjadi 50 persen, dan akan semakin berkurang bila semakin lanjut," jelas dr. Merlinda Adham.
Baca Berita Asal
Sekelumit tentang Kanker Kepala Leher di Indonesia dan Cara Mencegahnya
Rona Kehidupan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sekelumit tentang Kanker Kepala Leher di Indonesia dan Cara Mencegahnya"

Post a Comment

Powered by Blogger.