Search This Blog

Screening dan Imunisasi Tangkal Hepatitis

Metrotvnews.com: Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan terdapat 1,2% penduduk Indonesia mengidap hepatitis, atau kurang lebih sebanyak 2,9 juta jiwa. Mayoritas jenis hepatitis B dan C.

Namun, sebanyak 95% masyarakat diperkirakan tidak menyadari mereka mengidap hepatitis karena penyakit tersebut tidak memiliki gejala spesifik sebelum mencapai kondisi parah.

“Kalau pun ada, gejala yang akut (awal terinfeksi virus hepatitis B dan C) itu biasanya ringan, seperti mual, muntah, lesu, tidak nafsu makan, mata dan kulit kekuningan, serta urine berwarna kecokelatan,“ ujar dokter konsultan gastroentero hepatologi dari Bethsaida Hospital, David Reinhard, saat ditemui di rumah sakit tersebut di BSD, Tangerang, pekan lalu.

Gejala serius baru terlihat ketika penyakit itu sudah menjadi kronik dan memasuki tahap sirosis atau pengecilan organ hati.

Kondisi tersebut umumnya disertai gejala muntah darah, kaki bengkak, dan penumpukan cairan di rongga paru. Sirosis juga bisa berkembang menjadi kanker hati.

Oleh karena itu, menurut David, pemeriksaan screening hepatitis B dan C penting dilakukan untuk mendeteksi keberadaan penyakit itu dalam tubuh.

“Screening sebaiknya dilakukan pada kelompok berisiko tinggi terinfeksi hepatitis,“ ujarnya.

Yang termasuk kelompok berisiko tinggi itu, antara lain orang-orang yang memiliki penyakit hati beserta anggota keluarga dalam satu rumah, pasangan pasien terinfeksi hepatitis, orang yang menerima terapi penekan sistem imun dan pasien kemoterpi, pengguna jarum suntik tidak aman, pasien hemodialisis, penderita HIV/AIDS, perempuan hamil, juga pekerja di bidang kesehatan.

Imunisasi Hepatitis juga menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pasalnya, sekitar 240 juta penduduk di seluruh dunia terinfeksi hepatitis B dan 170 juta jiwa terinfeksi hepatitis C.

Secara global, kematian yang diakibatkan hepatitis mencapai 1,4 juta jiwa setiap tahunnya.

Menjelang Hari Hepatitis Sedunia yang diperingati tiap 28 Juli, WHO telah mencanangkan strategi penanggulangan hepatitis. Targetnya, menurunkan 30% kasus hepatitis B dan C dan 10% dari angka kematian akibat hepatitis pada 2020.

Pencegahan tersebut, lanjut David, dilakukan dengan pemberian vaksinasi hepatitis B sebanyak tiga dosis. Vaksinasi yang diberikan secara komplet tersebut dapat meningkatkan antibodi yang akan memberikan perlindungan dari infeksi virus hepatitis B.

“Melakukan vaksinasi hepatitis B terhadap pasangan seksual termasuk langkah pencegahan. Juga dengan menggunakan kondom saat berhubungan seksual, tidak berbagi sikat gigi atau pisau cukur, menutup luka atau goresan yang terbuka, dan membersihkan tumpahan darah dengan detergen, karena virus hepatitis B dan C menular melalui kontak darah yang mengandung virus hepatitis,” papar David.

Sayangnya, vaksin baru tersedia untuk mencegah hepatitis B. Adapun hepatitis C belum ada vaksinnya. Dengan begitu, tindakan pencegahan yang dapat dilakukan ialah dengan menurunkan risiko terpaparnya virus hepatitis.

Namun demikian, 90% pengidap hepatitis C dapat disembuhkan secara total dalam waktu 3-6 bulan pengobatan apabila terapi dijalankan secara teratur.

“Terapi yang tepat terhadap hepatitis B dan C dapat mencegah timbulnya komplikasi berbahaya seperti sirosis dan kanker hati,” pungkas David.
Baca Berita Asal
Screening dan Imunisasi Tangkal Hepatitis
Rona Kehidupan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Screening dan Imunisasi Tangkal Hepatitis"

Post a Comment

Powered by Blogger.