Seperti diketahui, radikal bebas pada kulit dapat menyebabkan kerusakan pigmentasi sel, protein, dan pembuluh darah di kulit. Dari segi kecantikan, radikal bebas memicu penuaan dini.
Antioksidan, dalam hal ini berperan sebagai penangkal radikal bebas. Antioksidan bisa diperoleh secara alami dari dalam maupun luar tubuh.
Sayangnya, terkadang jumlah radikal bebas sudah terlampau banyak sehingga antioksidan alami tak cukup lagi menangkal efek negatifnya. Apalagi, jika kita memiliki kebiasaan buruk seperti terpapar polusi udara, kurang istirahat, sering konsumsi makanan siap saji, dan tingkat stres yang tinggi.
"Karena jumlah antioksidan dalam tubuh tak mencukupi, dibutuhkan antioksidan tambahan dari luar yang bermutu tinggi," ujar dr. Hans Utama, Sp.KK dari RS Grha Kedoya dalam acara SOHO #BetterU, Kamis (28/7/2016).
Antioksidan yang dimaksud, tak dapat diproduksi secara alami oleh tubuh, terdiri dari beta karoten, lutein, dan astaxanthin.
Dari ketiganya, yang paling kuat adalah Astaxanthin yang terdapat pada ganggang hijau Haematococcus Pluvialis atau cangkang hewan berwarna oranye.
"Astaxanthin memiliki kekuatan antioksidan 6 ribu kali lebih banyak dari vitamin C, 110 kali lebih banyak dari vitamin E, 54 kali beta karoten, 550 kali katekin teh hijau," ungkap dr. Yulita Lea, pengguna Astaxanthin.
Astaxanthin memiliki banyak manfaat seperti memperbaiki kelembaban dan kehalusan kulit, menghambat pembentukan bintik dan noda hitam, penuaan, peradangan, mengurangi keriput, mempertahankan elastisitas kulit, serta membuat sirkulasi darah menjadi lebih baik sehingga kulit tampak lebih sehat.
Selain dari Astaxanthin, antioksidan dapat diperoleh dari vitamin A, vitamin C, vitamin E, polifenol, dan selenium.
Baca Berita Asal
Antioksidan untuk Tangkal Radikal Bebas
Rona Kehidupan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Antioksidan untuk Tangkal Radikal Bebas"
Post a Comment