Search This Blog

Konsumsi Obat Jangka Panjang Memicu Kerusakan Ginjal?

Metrotvnews.com, Jakarta: Mengonsumsi obat jangka panjang konon memberi efek negatif terhadap ginjal. Padahal, beberapa penyakit seperti diabetes dan hipertensi mengharuskan penderitanya mengonsumsi obat-obatan seumur hidup.

Dr Dharmeizar, Sp. PD-KGH, Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) memberikan pandangannya terkait hal tersebut.

"Kalau untuk kasus seperti itu, tentunya (obat-obatan yang diberi) sudah disesuaikan, jadi bahan yang digunakan tak akan merusak ginjal," ujarnya dalam konfrensi pers World Kidney Day 2017, Rabu (8/3/2017).

Ia menjelaskan, penghentian obat pada penderita diabetes dan hipertensi efeknya positifnya tidak sebesar jika tetap mengonsumsi obat. Malahan akan berdampak negatif karena tingginya gula darah dan tekanan darah justru akan memperberat kerja ginjal.

Meski demikian, bukan berarti semua obat aman untuk ginjal. Obat-obatan yang dijual bebas untuk mengatasi penyakit ringan seperti pusing atau demam bisa memicu kerusakan ginjal bila dosis yang digunakan berlebihan.

"Jika obat-obatan yang mengandung paracetamol dikonsumsi hingga 1,5 kilogram, maka kerusakan ginjal bisa terjadi," jelas Prof. DR. Dr. Suhardjono, SpPD-KGH.KGer.FINASIM selaku dokter spesialis penyakit dalam, pada kesempatan yang sama.

Ia memberi contoh, normalnya satu tablet obat pereda pusing memiliki berat 500 gram. Sementara kebanyakan orang biasanya mengonsumsi lebih dari dua tablet dalam sehari. Jika demikian, maka dalam waktu dua tahun, besar risikonya orang-orang tersebut mengalami kerusakan ginjal, baik tahap awal maupun akhir.
Baca Berita Asal
Konsumsi Obat Jangka Panjang Memicu Kerusakan Ginjal?
Rona Kehidupan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Konsumsi Obat Jangka Panjang Memicu Kerusakan Ginjal?"

Post a Comment

Powered by Blogger.