"Hampir 51 persen pekerja mengeluhkan hal tersebut dan tujuh persen dari mereka tak bisa fokus pada pekerjaan karena rasa nyeri tersebut," ujar dr. Sapto Adji, Sp.OT dari RS Premier Bintaro dalam media gathering "Center of Excellence Update", Kamis (16/3/2017).
Gangguan tersebut dapat menyebabkan terjadinya Work Related Musculoskeletal Disorder (WMSD), sebuah gangguan saraf, urat, otot, tulang, dan sendi akibat pekerjaan yang dilakukan.
Beberapa penyebabnya antara lain duduk atau membungkuk dalam waktu lama, menyetir selama berjam-jam, serta mengangkat mendorong, menarik, atau menenteng benda yang berat.
Selain rasa nyeri, gejala lain yang muncul adalah kekakuan sendi, otot tegang, kesemutan, lemah sendi, mudah lelah, kram, atau ada sensasi terbakar pada bagian tubuh tertentu.
(Baca juga: Pelihara Saraf, Cegah Neuropati)
"Beberapa orang mengabaikan gejala ini karena biasanya hilang setelah selesai bekerja. Padahal itu adalah pertanda stadium awal," tambahnya.
Bila berlanjut ke stadium sedang, gejala normalnya tak akan hilang hingga penderita beristirahat sejenak. Sementara, pada stadium akhir, rasa tak nyaman tersebut akan bertahan lebih lama.
(Acara media gathering "Center of Excellence Update" yang membahas salah satunya keluhan yang paling umum dialami para pekerja kantoran yang didominasi dengan duduk di depan komputer. Foto. http://ift.tt/2jvBnx6)
Umumnya, pengobatan yang dilakukan tidak berat, dimana cukup dengan obat-obatan dan fisioterapi. Namun, tetap lebih baik mencegah daripada mengobati.
Beberapa jenis pencegahan WMSD yang bisa dilakukan adalah memperbaiki posisi duduk atau melakukan senam ringan di sela-sela jam kerja.
"Jika sudah mengalami gangguan seperti itu, sebaiknya segera dikonsultasikan dengan dokter dan jangan diabaikan agar tidak semakin parah," sarannya.
Baca Berita Asal
Jangan Remehkan Nyeri Akibat Terlalu Lama Duduk, Bisa Jadi Itu WMSD
Rona Kehidupan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jangan Remehkan Nyeri Akibat Terlalu Lama Duduk, Bisa Jadi Itu WMSD"
Post a Comment