Search This Blog

Pentingnya Imunisasi Hepatitis B saat Bayi Baru Lahir

Metrotvnews.com, Jakarta: Diperkirakan dua miliar penduduk dunia telah terinfeksi virus hepatitis B dan lebih dari 240 juta orang mengidap hepatitis kronik.

Hepatitis B adalah sebuah penyakit yang menyerang hati, dapat bersifat akut atau kronik, yang dapat menyebabkan sirosis (pengerasan hati) dan kanker hati.

Penularan hepatitis B melalui darah dan cairan tubuh lain di mana bisa terjadi secara vertikal atau horizontal. Sementara, masa inkubasi adalah 45-180 hari dengan rata-rata 60-90 hari.

Penularan vertikal adalah penularan yang terjadi pada masa perinatal, yaitu dari ibu kepada anaknya yang baru lahir. Jika seorang ibu hamil carier Hepatitis B dan memiliki HbsAg (Hepatitis B Surface Antigen) positif, maka bayi yang dilahirkan 90 persen kemungkinan terinfeksi dan menjadi carier.

Selain itu, kemungkinan 25 persen bayi tersebut akan meninggal karena hepatitis kronik atau kanker hati seiring bertambahnya usia.

Penularan horizontal adalah penularan dari individu ke individu karena masuknya cairan penderita ke orang lain, seperti melalui jarum suntik.

"Bahkan penularan ayah ke anak sudah termasuk penularan horizontal. Hanya ibu dan anak yang vertikal," tegas Dr. dr. Hanifah Oswari SpA(K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia acara edukasi media Hepatitis: Kenali, Deteksi, Obati di Jakarta, pada Selasa (9/8/2016).

Gejala yang ditunjukkan penyakit ini sangat umum, seperti kelelahan, kurang nafsu makan, mual, muntah, warna urin lebih pekat, atau bahkan tak ada gejala sama sekali.

Salah satu bentuk pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian kekebalan melalui imunisasi pasif dan aktif. Imunisasi pasif dilakukan dengan cara pemberian imunoglobulin Hepatitis B sebelum terkena paparan virus dan pada bayi baru lahir dengan ibu HbsAg positif secara intramuskular.

Sementara, imunisasi aktif diberikan secara intramuskular dengan dosis pada bayi dan anak 3-4 kali dan pada orang dewasa 4 kali.

"Imunisasi diberikan pada saat baru lahir (kurang dari 24 jam), kemudian pada bulan kedua, ketiga, dan keempat," jelasnya.

Selain bayi dengan ibu HbsAg positif, beberapa orang dengan risiko hepatitis B adalah penerima transfusi darah yang terinfeksi virus Hepatitis B, pengguna jarum suntik atau pedicure tidak steril, menggunakan sikat gigi secara bergantian dengan penderita, pelaku seks dengan pasangan yang berbeda-beda dan tidak aman, petugas kesehatan yang kontak langsung dengan darah dan produk darah serta cairan tubuh penderita, penderita thalasemia, dan penderita hemodialise.

Indonesia telah memasukkan pemberian imunisasi hepatitis B dalam program imunisasi rutin Nasional sejak tahun 1997 dimana pertama kali diperkenalkan pada tahun 1987 di Pulau Lombok.

 
Baca Berita Asal
Pentingnya Imunisasi Hepatitis B saat Bayi Baru Lahir
Rona Kehidupan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pentingnya Imunisasi Hepatitis B saat Bayi Baru Lahir"

Post a Comment

Powered by Blogger.