Search This Blog

Gangguan Tidur Dapat Memicu Stroke

Metrotvnews.com, Jakarta: Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa orang dengan gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea lebih mungkin untuk mengalami stroke atau pemulihan masalah dibandingkan mereka yang belum pernah mengalaminya.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa orang-orang yang telah mengalami stroke atau mini-stroke, biasa disebut serangan iskemik sementara, kemungkinan besar mengalami gangguan tidur.

"Meskipun gangguan tidur umum terjadi setelah stroke, hanya sedikit yang melakukan tes," kata penulis studi Dirk Hermann dari Rumah Sakit Universitas Essen di Jerman.

Ia mencatat, orang dengan gangguan tidur cenderung memiliki risiko stroke, terutama setelah dipindahkan dari umah sakit ke rumah.

Temuan yang dipublikasikan secara online dalam jurnal Neurology tersebut didasarkan pada tinjauan literatur. Untuk tinjauan literatur, para peneliti memeriksa puluhan studi yang melihat hubungan antara gangguan tidur dan stroke.

Gangguan tidur umumnya jatuh ke dalam dua kategori: masalah pernapasan tidur dan gangguan tidur-bangun.

Masalah tidur pernapasan seperti sleep apnea mengacaukan pernapasan saat tidur. Sementara, gangguan tidur-bangun seperti insomnia dan sindrom kaki gelisah mempengaruhi jumlah waktu yang dihabiskan saat tidur. Kajian ini menemukan bukti yang mengaitkan masalah pernapasan tidur dengan risiko stroke dan pemulihan.

Gangguan tidur-bangun juga dapat meningkatkan risiko stroke dan kerusakan saat pemulihan, meskipun ada baru sedikit bukti yang ditunjukkan.
Baca Berita Asal
Gangguan Tidur Dapat Memicu Stroke
Rona Kehidupan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Gangguan Tidur Dapat Memicu Stroke"

Post a Comment

Powered by Blogger.