Search This Blog

Zona Pariwisata Halal Jakarta Makin Mendapat Tempat

Metrotvnews.com, Jakarta: PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dan PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) baru saja melakukan Nota Kesepakatan Bersama (MoU) tentang Penyusunan Kajian Kerjasama Pembangunan dan Pengoperasian Integrated Logistic Area di Kawasan Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP).

Penandatanganan ini bertujuan untuk merealisasi Halal Port, Halal Hub, dan Halal Zone. Tentu saja hal tersebut menandakan bahwa implementasi wisata halal di Tanah Air semakin mendapat tempat.
   
Hal ini dideklarasikan di tengah The 12th World Islamic Economic Forum di Jakarta Convention Center, Senayan. Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama itu memberi angin segar bagi pengembangan wisata halal di Indonesia. Apalagi, baik PT Pelabuhan Indonesia dan PT JIEP sama-sama sepakat mengembangkan Jakarta Intenational Halal Hub (JIHH). Ini akan memberikan harapan akan zonasi baru destinasi halal di Ibu Kota Jakarta. 

Ketua Tim Percepatan Pariwisata Halal Riyanto Sofyan mengatakan, adanya penadatanganan MoU ini adalah momentum bersejarah. Apalagi bisa disaksikan oleh beberapa pejabat negara, seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

"Ini momentum bersejarah. Kalau sudah jadi, imbasnya bisa sangat dahsyat bagi perekonomian nasional," terang Sofyan di Jakarta, Selasa (2/8/2016). 

Rencananya, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang akan presentasi sendiri konsep Halal Tourism yang sedang dikembangkan Indonesia. Di antaranya Lombok, Aceh dan Sumatera Barat (Sumbar). Ketiganya pas dengan positioning Halal Destinasion.

"Setiap kota, setiap daerah boleh saja membuat kawasan halal, hotel halal, restoran halal, café halal, dan sebagainya. Karena secara bisnis, memang ada pasarnya dengan daya beli yang sangat kuat," ungkap Arief Yahya.

Peluang menggaet devisa dari wisata halal masih sangat tinggi dan pasarnya pun ada. Data Sofyan Hospitality Analysis dari World Travel Tourism Council (WTTC), Singapura mampu meraup 16 miliar dolar AS, Malaysia 15 miliar dolar AS. Sedangkan Thailand mampu mendulang keuntungan dari bisnis wisata halal sebesar 47,4 miliar dolar AS.

"Sangat kontras bila dibandingkan dengan Indonesia yang baru bisa mendatangkan devisa negara sebanyak 11,9 miliar dolar AS. Saya senang gebrakan mengembangkan wisata halal makin terlihat nyata. Setelah ini, kita yang harus juara karena Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia," ujar dia.

Sementara itu Direktur Utama PT Multi Terminal Indonesia (MTI) Tony Hajar Andenoworih mengatakan bahwa, kesepakatan ini akan membawa banyak perubahan positif. Segala sesuatu yang berkaitan dengan Penyusunan Kajian Kerjasama Pembangunan dan Pengoperasian Integrated Logistic Area untuk International Halal Hub di Kawasan JIEP, akan makin matang disiapkan.

Lebih dari itu, langkah kerjasama ini akan mendukung Halal Port yang diinisiasi anak perusahaan IPC, PT Multi Terminal Indonesia (PT MTI) menjadi efektif dan bernilai. Apalagi, PT MTI sudah menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada awal 2016 silam.

"Halal hub merupakan transit area untuk produk-produk dari negara-negara non-muslim dengan tujuan ke negara-negara mayoritas muslim seperti Indonesia. Keseluruhan dari Halal Hub ini nantinya adalah integrasi dari Halal Port, Halal Zone (Halal Warehouse dan Halal Moslem Fashion Hub), dan penerapan konsep Halal Logistics & Halal Supply Chain Management," jelas Tony.  

Nantinya, Pelabuhan Tanjung Priok akan memainkan peran sebagai Halal Port, sementara Kawasan Industri Pulo Gadung sebagai tempat Halal Zone dan Industri Kreatif. Halal Port yang disiapkan PT MTI itu akan dilengkapi infrastruktur dengan fasilitas gudang seluas 6.840 m2, lapangan penumpukan seluas 24.000 m2, serta cold storage dengan kapasitas 3.344 ton.

"Setelah persiapan infrastruktur selesai, MTI siap memberikan pelayanan terbaik dalam pengoperasian Halal Port. Nanti akan ada jaminan kepada pasar produk Halal baik di Indonesia maupun negara berpenduduk mayoritas Muslim lainnya, bahwa produk yang mereka dapatkan sudah memenuhi standar halal dalam penanganannya," tambahnya.

Secara terspisah, Direktur Utama PT JIEP Rahmadi Nugroho mengatakan, Halal Warehouse adalah bagian dari halal zone. Gudangnya juga akan dilengkapi dengan peralatan yang hanya digunakan untuk menangani produk halal. Gudang ini nantinya diperuntukkan bagi perusahaan yang memiliki sertifikasi halal terhadap produknya. Selain itu juga menjamin bahwa transportasi, penyimpanan serta  penanganan produk memenuhi halal dan memenuhi persyaratan target pasar muslim.

"Adapun Halal Moslem Fashion Hub diproyeksikan akan menampung pasar kreatif dunia fashion. Halal zone kami akan menyiapkan kawasan industri yang tidak terbatas hanya pada produk farmasi, kosmetik, fashion maupun makanan saja. Nantinya, kawasannya juga akan dikembangkan untuk produk maupun jasa layanan halal. Industri kreatif, pariwisata, serta layanan keuangan dan asuransi, yang akan kami layani," tutup Rahmadi.  
Baca Berita Asal
Zona Pariwisata Halal Jakarta Makin Mendapat Tempat
Rona Kehidupan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Zona Pariwisata Halal Jakarta Makin Mendapat Tempat"

Post a Comment

Powered by Blogger.