Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Akibatnya, anak menjadi pendek.
Stunting dapat terjadi pada saat bayi masih berupa janin atau pada seribu hari kehidupannya. Oleh karena itu, diperlukan pemberian gizi yang baik, termasuk pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping (MP) ASI yang memadai.
Data 2010 Millennium Challenge Account (MCA) Indonesia membeberkan lima provinsi dengan prevalensi stunting tertinggidi tiap pulau di Indonesia yakni Sumatera Utara (42,5 persen), Kalimantan Barat (38,6 persen), Sulawesi Barat (48 persen), Sulaweai Tenggara (42,6 persen), dan Nusa Tenggara Timur (51,7 persen).
Sementara itu, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional menargetkan penurunan angka stunting anak di bawah lima tahun menjadi 29 persen pada tahun 2019.
Oleh karena itu, pemerintah meluncurkan Gerakan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di tahun 2012 untuk mendukung tujuan tersebut.
"Stunting dapat membuat anak mengalami penurunan produktivitas sebanyak 20 persen dibandingkan anak normal," ujar Iing Muesalim selaku perwakilan dari MCA Indonesia dalam acara World Breastfeeding 2016 di @america Jakarta , Rabu (3/8/2016).
Ia juga mengungkapkan bahwa terdapat dua jenis intervensi yang memengaruhi gizi bayi.
Pertama, intervensi spesifik yang meliputi suplemen makanan ibu, suplemen mikronutrien atau fortifikasi untuk ibu dan anak, ASI dan MP-ASI, perilaku saat diberi ASI, dan cara mengatasi masalah kesehatan yang dialami bayi.
Kemudian, ada intervensi sensitif seperti air dan sanitasi, pertanian dan ketahanan pangan, program jaminan kesehatan, keluarga berencana, dan pemberdayaan perempuan.
Sementara itu, untuk mencegah bayi mengalami stunting, ibu hamil harus memakan makanan yang cukup gizi. Selain itu, pemberikan ASI eksklusif hingga bayi berusia enam bulan dan MP-ASI yang berkualitas sesudahnya pun penting. Anak juga harus makan dalam jumlah yang cukup sebanyak tiga kali dengan selingan makan buah dua kali sehari.
Baca Berita Asal
Pentingnya Gizi pada Seribu Hari Kehidupan Bayi
Rona Kehidupan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pentingnya Gizi pada Seribu Hari Kehidupan Bayi"
Post a Comment