Search This Blog

Mengeksplorasi Ujung Barat Indonesia

Metrotvnews.com, Banda Aceh: Sebelum 1980-an, kebanyakan orang belum mengenal Sabang, kecuali dalam lagu Dari Sabang Sampai Merauke. Barulah pada pertengahan 1980-an, wisatawan mancanegara mulai berdatangan ke Sabang.

Pada masa awal kedatangan wisatawan, belum tersedia penginapan, restoran, tempat sewa sepeda motor dan snorkeling. Para wisatawan kala itu menginap di tenda, atau perumahan penduduk.

Penduduk setempat melihat peluang untuk mendapat penghasilan tambahan, kemudian menyewakan kamar-kamar mereka. Inilah cikal dimulainya bisnis akomodasi di Sabang.

Berbeda dengan tahun 1980-an, jumlah penginapan di Sabang kini telah menjamur. Wisatawan bisa memilih berdasarkan budget yang dimilikinya.

Untuk harga sewa bungalow non-AC, misalnya, rata-rata dikenakan biaya Rp150-200 ribu per malam. Untuk penginapan ber-AC dan fasilitas lengkap, lebih mahal lagi.

Keindahan pantai menjadi alasan wisatawan memilih Sabang sebagai destinasi wisata mereka. Berikut, dua pantai favorit beberapa lokasi yang bisa Anda eksplorasi saat berada di sabang.

1. Pantai Iboih

Dengan pemandangan Pulau Rubiah, pantai ini cukup menjadi destinasi favorit pada era 80-an.

Seiring berjalan waktu, pantai ini lebih dominan dipadati mobil-mobil yang parkir, penyewa snorkeling dan pedagang makanan sehingga berkurang keindahannya. Selain anak-anak, jarang ada wisatawan yang berenang di sini.

Jika ingin menikmati pemandangan laut yang eksotis, sewalah sebuah boat beralas kaca berkapasitas 10 orang untuk menuju Pulau Rubiah. Dengan harga sewa kurang lebih Rp250 per trip, Anda bisa menikmati warna-warni koral dan beragam ikan di Pulau Rubiah dari kaca bawah kapal.

Jika ingin merasakan sensasi air langsung, Anda bisa turun dari kapal dan melakukan aktivitas snorkeling.

Datang ke Iboih sebaiknya jangan pada musim liburan. Selain harga akomodasi yang lebih mahal, sulit rasanya menikmati alam di tengah keramaian.

Jarak pantai Iboih dari Pelabuhan Balohan memakan waktu sekitar satu jam. Untuk menuju Iboih, Anda bisa naik mobil dengan harga sewa Rp50 ribu per orang, atau jika Anda datang bertiga, bisa naik becak motor dengan tarif sekitar Rp100 ribu untuk bertiga.

Perjalanan menuju Iboih dipastikan cukup menantang dan memanjakan mata. Anda akan melewati jalanan dengan sisi hutan hujan tropis dan terkadang, tebing yang curam.

Di beberapa jalan, Anda bisa menyaksikan kawanan monyet. Jangan sesekali melakukan kontak mata dengan mereka demi keamanan.

2. Pantai Sumur Tiga

Pantai Sumur Tiga merupakan pantai terpanjang yng terletak di sebelah timur Pulau Weh. Pantai ini juga diklaim sebagai pantai terindah di Sabang. Tak mengherankan, jika harga akodasi di pantai ini relatif mahal. 


(Foto: Metrotvnews.com/ Nia Deviana)

Pantai ini dinamakan sumur tiga karena di sepanjang pantai ini terdapat tiga sumur yang terpisah beberapa ratus meter. Sumur-sumur ini sejak dulu telah digunakan masarakat setempat sebagai sumber air bersih, dan membasuh diri usi berenang di air laut.  Berjarak beberapa meter dari pantai, sumur-sumur ini memiliki air tawar yang segar.

 

3. Kilometer Nol

Tugu yang dibangun sebagai penanda titik paling barat Indonesia ini memang hanya sebuah simbol. Namun, tugu ini hampir selalu dipadati turis, baik lokal maupun asing, hanya untuk sekadar berfoto.

Berkunjunglah pada sore hari, selain menghindari panas, Anda bisa mendapat bonus sunset.

Di seputaran tugu, monyet-monyet hutan seringkali meminta 'jatah' makanan dari pengunjung. Di tempat ini, juga terkenal babi tua jinak bernama Bro yang sering diberi makan oleh pengunjung. Sayangnya, babi tersebut belum lama ini telah mati.

 

4. Air Terjun Pria Laot

Masih wisata air, di Sabang ada air terjun mini, bernama air terjun pria laot. Air terjun ini sangat populer karena airnya yang bersih dan alami. Belum lagi, pemandangan hijau khas hutan hujan tropis saat menuju lokasi ini.

Berkunjunglah pada bulan Juni-Agustus, karena pada waktu-waktu ini  Anda dapat menyaksikan kumpulan kupu-kupu aneka warna yang baru saja bermetamorfosa dari kepompong.

Untuk mengeksplorasi Sabang, sebaiknya menyewa motor karena jarak satu lokasi ke lokasi lainnya cukup jauh. Harga sewa motor rata-rata dikenakan harga Rp 50 ribu per hari.




(Foto: Pinterest)

 

Wisata Kuliner Sabang

Ada berbagai makanan lezat yang dijajakan di Sabang. Namun, yang paling terkenal adalah mie kocok dan sate guritanya.

Mie kocok adalah mie kenyal yang direbus dalam air kaldu, disajikan dengan tauge dan bakso ikan sehingga aromanya sangat menggunggah selera.

Saat menikmati mie kocok, biasanya Anda akan diberi kecap asin, kecap manis, sambal, dan cuka. Namun, tanpa tambahan bumbu-bumbu tersebut, mie kocok sebenarnya sudah terasa enak.

Setelah mie kocok, jangan lupa memesan seporsi sate gurita. Seperti namanya, sate gurita dibuat dari kaki gurita yang dipotong-potong,dan diberi bumbu rempah. Meski di Aceh,ada pilihan bumbu Padang sebagai kuahnya. Pilihan ini tentu tepat untuk Anda pecinta pedas. Untuk Anda yang tidak menyukai pedas, bisa memilih bumbu kacang.

Harga makanan-makanan ini rata-rata Rp12 ribu-Rp20 ribu per porsinya. 


Biaya ke Sabang

Meski tak semahal pergi ke Indonesia bagian timur, menjelajah ujung barat Indonesia ini juga cukup menguras kantong. Saat musim liburan, misalnya, biaya yang dikeluarkan sekitar Rp3 juta untuk empat hari.

Apalagi, jika Anda dari Jakarta. Saran kami, jangan pergi pada musim liburan karena otomatis biaya akomodasi juga akan meningkat. Pesan tiket pesawat 3 bulan sebelum keberangkatan. Ajak banyak teman agar Anda bisa berbagi biaya akomodasi, seperti penginapan dan kendaraan. 


Baca Berita Asal
Mengeksplorasi Ujung Barat Indonesia
Rona Kehidupan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mengeksplorasi Ujung Barat Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.