Search This Blog

Ingin Bahagia Lebih Lama? Coba 5 Cara Ini

Metrotvnews.com, Jakarta: Sebuah penelitian tentang tingkat kebahagian dilakukan dengan menggunakan aplikasi Mappines dan World Happines Report, melibatkan ribuan orang yang menjawab pertanyaan seputar kepuasan terhadap kualitas hidup, kesejahteraan. dan kebahagiaan.

Meskipun tak ada jawaban pasti tentang apa yang membuat seseorang bahagia, ada beberapa kunci yang diperlukan agar kebahagiaan bertahan lebih lama, atau seumur hidup.

Asal kebahagiaan

Kebanyakan orang berpikir bahwa kebahagiaan bisa dicapai jika tujuan tercapai, atau memiliki kehidupan keluarga yang stabil.

Faktanya, kebahagiaan juga dipengaruhi genetik


Beberapa studi dari beberapa dekade lalu mengestimasi bahwa 30-80 persen kebahagiaan disebabkan oleh gen. Salah satu studi terbesar yang melibatkan 20 ribu pasang manusia kembar fraternal dan identik menemukan bahwa 33 persen variasi kepuasan hidup dapat dijelaskan lewat perbedaan genetik.

Penelitian lain menunjukkan bahwa 10-60 persen dari kebahagiaan kita berasal dari sikap dan pandangan pada keseluruhan hidup. Ini artinya, sekitar 10 persen kebahagian berasal dari hal-hal eksternal seperti perubahan karier, hubungan, atau gaji.

Treadmill hedonisme


Sebuah fenomena psikologis yang disebut adaptasi hedonis, pertama kali diciptakan pada 1970, menyatakan bahwa kita semua memiliki tingkat dasar kebahagiaan yang tidak akan berubah, apa pun yang terjadi dalam hidup.

Teori tersebut mengambil contoh, seseorang akan merasa senang jika mendapat promosi pekerjaan. Namun, itu hanya sementara.

Pada awal 90-an, psikolog Inggris Michael Eysenck menyebutnya sebagi treadmill hedonis.

"Anda berjalan, tetapi seperti treadmill, Anda tidak beranjak karena tak merasakan kebahagiaan itu di mana pun," jelas jurnalis Wendy Zukerman.

Meski demikian, sejatinya ada banyak cara untuk membuat seseorang menjadi lebih sejahtera dan bahagia dalam jangka waktu lama, berikut seperti dilansir Independent.

1. Meditasi

Meditasi, secara klinis terbukti mampu mengurangi depresi dan rasa cemas.

2. Nikmati alam bebas

Sebuah studi menemukan bahwa sekelompok mahasiswa yang dikirim menginap di alam bebas selama dua malam memiliki tingkat kortisol (hormon penanda stres) lebih rendah, daripada mereka yang menghabiskan dua malam yang sama di kota.

3. Terlibat dalam kegiatan kebudayaan

Sebuah studi yang meneliti tentang kecemasan, depresi, dan kepuasan hidup pada lebih dari 50 ribu orang dewasa di Norwegia menunjukkan hubungan yang menarik, bahwa mereka yang berpartisipasi dalam kegiatan yang bersifat budaya, seperti menghadiri sebuah drama atau bergabung klub, memiliki tingkat kecemasan dan depresi yang lebih rendah, dan kepuasan yang lebih tinggi pada kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

4. Bersifat dermawan

Sebuah penelitian pada 2008 memberi 46 relawan amplop yang berisi uang di dalamnya. Peneliti meminta setengah isinya untuk dihabiskan sendiri, dan setengah lainnya disumbangkan atau dibelikan sebagai hadiah untuk orang yang dikenal.

Para relawan mencatat tingkat kebahagiaan mereka sebelum menerima amplop dan setelah menghabiskan uang pada akhir hari yang sama. Benar saja, para peneliti menemukan bahwa mereka yang menghabiskan uang mereka untuk orang lain memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi, daripada mereka yang menghabiskan uang pada diri mereka sendiri.


5. Menjadi relawan

Dalam sebuah tinjauan terbaru dari 40 studi yang dilakukan selama 20 tahun terakhir, para peneliti menemukan bahwa ada satu kegiatan yang baik untuk meningkatkan kesehatan psikologis, yakni menjadi sukarelawan.

Kegiatan ini, kata peneliti, berhubungan dengan penurunan risiko depresi. Tingkat kepuasan pun secara keseluruhan lebih tinggi. Bahkan, penurunan risiko kematian akibat penyakit fisik sebagai konsekuensi dari tekanan mental pun menurun.

Baca Berita Asal
Ingin Bahagia Lebih Lama? Coba 5 Cara Ini
Rona Kehidupan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ingin Bahagia Lebih Lama? Coba 5 Cara Ini"

Post a Comment

Powered by Blogger.