Search This Blog

6 Penyakit Autoimun yang Mengganggu Berat Badan Anda

Metrotvnews.com, Jakarta: Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mulai menyerang organ, jaringan dan sel tubuh sendiri. Meskipun penyakit ini seringkali terjadi pada manusia, namun mereka sulit untuk didiagnosa.

Gejala bisa terjadi secara perlahan dan kemudian orang yang menderitanya akan mengalami seperti pegal sendi, kelelahan, dan masalah perut disertai gangguan lain.

Tapi, ada satu gejala bahwa banyak penyakit autoimun menyebabkan masalah pada berat badan Anda."Hampir semua orang dengan gangguan autoimun mempengaruhi berat badan mereka," kata Mark Engelman, konsultan klinis Cyrex Laboratories.

Apabila angka di timbangan mendadak naik atau turun tanpa penjelasan pasti, ingat juga apakah Anda mengalami gejala aneh lain atau yang mengganggu. Jika ya, mungkin Anda mengalami gangguan autoimun. 

Ini adalah penyakit autoimun yang dapat mempengaruhi berat badan Anda.



1. Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang memproduksi insulin di pankreas. Karena insulin memainkan peran kunci dalam bagaimana tubuh menggunakan dan menyimpan glukosa untuk energi, banyak orang dengan diabetes tipe 1 mengalami penurunan berat badan yang tidak dapat terdiagnosis. 

Jika Anda mengalami gejala lain seperti haus berlebihan, sering buang air kecil, kelelahan atau pandangan kabur, temui dokter.

2. Radang sendi
Berat badan memang bukan gejala utama radang sendi. Tapi, banyak orang yang mengalami radang sendi mulai menunjukkan berat badan yang terus meningkat. 
Steroid yang biasa digunakan untuk mengurangi peradangan dapat menyebabkan kenaikan berat dan retensi air, kekakuan dan kelelahan sehingga Anda sulit beraktvitas normal.

(Baca juga: Ini Alasan Mengapa Wanita Rentan Terkena Penyakit Autoimun)



3. Penyakit celiac
Penyakit ini terjadi akibat gangguan autoimun dimana makan gluten dapat menyebaban sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel usus kecil. 

Orang dengan celiac tidak menyerap makanan dengan baik sehingga mereka seringkali bertubuh kurus. Gejala lainnya dapat bervariasi seperti sakit perut, kembung, sakit kepala, nyeri sendi atau anemia. 

4. Penyakit addison
Penyakit autoimun ini mempengaruhi kelenjar adrenal yang mengatur hormon untuk membantu mengatasi stres dan mengatur tekanan darah. 

Ketika kelenjar adrenal tidak menghasilkan cukup hormon ini, dapat menyebabkan nafsu makan menurun, mual dan penurunan berat badan tiba-tiba.



5. Gangguan tiroid
Ketika sistem kekebalan tubuh mengganggu tiroid Anda, itu dapat menyebabkan perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Tiroid dapat membantu mengontrol metabolisme Anda sehingga, jika itu kurang aktif (hypothyroidsm), semuanya dapat melambat.

Itulah mengapa gejala umumnya termasuk peningkatan berat badan, kelelahan, sembelit, konstipasi, rambut rontok dan depresi.

Namun, tiroid yang terlalu aktif dan terlalu banyak memproduksi hormon tiroid, ini akan mempercepat sistem metabolisme Anda. Berat badan akan tetap turun meski Anda makan banyak. Gejala lainnya bisa seperti detak jantung cepat, sering buang air besar dan kesulitan tidur.

6. Penyakit chron dan kolitis ulserativa
Chron dan kolitis cenderung sering terjadi bersamaan. Keduanya adalah penyakit radang usus yang disebabkan oleh respon imun abnormal. 

Perbedaannya, kolitis ulserativa hanya mempengaruhi usus besar, sedangkan Chron dapat mempengaruhi setiap bagian dari saluran pencernaan. 

Kedua penyakit ini dapat sebabkan diare dan kram. Penurunan berat badan juga merupakan gejala umum kedua penyakit ini.



<iframe class="embedv" width="620" height="415" src="http://ift.tt/2lp7m2K; frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Baca Berita Asal
6 Penyakit Autoimun yang Mengganggu Berat Badan Anda
Rona Kehidupan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "6 Penyakit Autoimun yang Mengganggu Berat Badan Anda"

Post a Comment

Powered by Blogger.