Search This Blog

Tips Beberapa Cara Alternatif Positif "Menghukum" Anak

Metrotvnews.com, Jakarta: Bila Anda serasa ingin melakukan hukuman berupa pukulan, menyubit, atau menampar kepada si kecil, pikirkan lagi. Banyak orangtua menyesal dan bersedih setelah memukul anaknya, tetapi mereka tidak tahu apa lagi yang mesti dilakukan. 

Dr. Dono Baswardono, Psych, Graph, AISEC, MA, Ph.D, yang merupakan seorang psychoanalyst, graphologist, sexologist, serta marriage & family therapist menjelaskan, bahwa memukul anak hanya akan mengajarkan dan menumbuhkan kekerasan lebih besar lagi – hal yang kini meruyak dalam masyarakat kita. 

Selain itu, anak-anak yang kerap menerima perlakuan di atas memiliki rasa percaya diri dan harga diri yang rendah saat remaja dan dewasa. Mereka juga lebih rentan depresi, serta cenderung mendapatkan pekerjaan yang bergaji rendah.

Jadi, apa yang mesti kita lakukan sebagai orangtua?

1. Tenanglah
Pertama, bila Anda merasa marah dan ingin menabok atau menampar anak Anda, jauhi anak Anda atau tinggalkan situasi itu, bila memungkinkan. Masuklah ke kamar, kunci pintunya, dan tenangkan diri Anda. Tenangkan diri Anda dengan menarik nafas lewat hidung dan menghembuskannya lewat mulut sekitar delapan kali.

(Baca juga: Sentuhan Ibu Bantu Bangun Rasa Percaya Diri Anak)

2. Sisihkan waktu untuk diri sendiri 
Orangtua lebih rentan memukul anaknya bila mereka tidak punya waktu untuk diri sendiri dan merasa terbebani setumpuk pekerjaan dan merasa dikejar-kejar tenggat. 

Jadi, lakukan kegiatan sesuai kegemaran dan minat Anda: merebahkan diri di ranjang sambil membaca novel romantis, berkebun bunga, atau berdoa.

3. Bersikap lembut tetapi tegas 
Situasi lain yang kerap membuat orangtua frustrasi adalah permintaan Anda yang sudah Anda ulang berkali-kali agar mereka bertingkah baik tidak terwujud. Akhirnya Anda menjewer atau menyubitnya. 

Dalam situasi seperti ini, sangat penting untuk turun ke level anak Anda: dekati dirinya, sentuhlah pundaknya dengan lembut, dan beritahu secara singkat dan tegas perbuatan seperti apa yang Anda inginkan dari dirinya. Misalnya, “Bunda percaya kamu bisa bermain dengan tenang.”

4. Gunakan konsekuensi logis

Situasi saat ia melakukan kesalahan gunakan konsekuensi logis.  Jika ia melakukan kesalahan ia harus membayarnya dengan melakukan hal yang baik untuk menggantikannya. Bahwa kesalahan adalah bagian yang tidak terelakkan dari kehidupan dan bahwa sangat penting untuk tidak berbuat kesalahan lagi. 

Dan kalau nanti ia berbuat kesalahan lagi, maka ia mesti bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan itu. Fokusnya adalah menyingkirkan kesalahan dan meletakkan tanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan tersebut. 

Anak tidak merasakan kemarahan atau balas dendam terhadap orangtuanya. Dan yang paling penting, rasa percaya diri anak tidak rusak. Sebaliknya, ia merasakan kasih sejati Anda.



<iframe class="embedv" width="620" height="415" src="http://ift.tt/2dXlHk9; frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Baca Berita Asal
Tips Beberapa Cara Alternatif Positif "Menghukum" Anak
Rona Kehidupan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tips Beberapa Cara Alternatif Positif "Menghukum" Anak"

Post a Comment

Powered by Blogger.