Search This Blog

Pentingnya Mencari Pendapat Kedua Saat Berobat

Metrotvnews.com, Jakarta: Praktik kedokteran modern-yang semakin lama semakin kompleks dan efektif- tak luput dari kemungkinan kesalahan medis.

Oleh sebab itu, ada baiknya pasien turut proaktif saat menjalani pengobatan.

Menjadi Pasien Cerdas
Dr. J.B Suharjo B. Cahyono, Sp.PD dalam bukunya yang berjudul "Menjadi Pasien Cerdas" mengatakan, sebagai orang timur, masyarakat Indonesia terbiasa bersikap sungkan terhadap dokter.

Kebiasaan kita merasa tidak enak jika banyak pertanyaan malah akan menyinggung perasaan dokter. Maka tak heran, ketika dokter mendiagnosa kita dengan penyakit tertentu, banyak di antara pasien yang pasrah menyerahkan pengobatan kepada dokter.

Sangat jarang, ada pasien yang meminta pendapat kedua dari dokter yang berbeda untuk memastikan penyakit yang dideritanya.

Sebagai contoh, seorang pria bernama Steve pernah mengalami nyeri ulu hati yang sangat hebat sehingga harus dilarikan ke instalasi gawat darurat. Esok harinya, pria asal Amerika itu menjalani endoskopi untuk mengetahui apakah ada kelainan di organ tersebut. Dari pemeriksaan, dokter mengatakan ada koreng di dalam lambung.

Dokter pun mengambil sampel koreng tersebut untuk dilakukan pemeriksaan patologi anatomi. Sambil menunggu hasil pemeriksaan, Steve diberi obat penekan asam lambung dan diperbolehkan pulang.

Dia sangat yakin bahwa kondisinya baik-baik saja. Apalagi, setelah mengonsumsi obat kesehatannya berangsur-angsur pulih. Maka, alangkah terkejutnya dia saat dokter mendiagnosanya dengan kanker lambung. Singkat cerita, Steve disarankan melakukan operasi jika mau bertahan hidup lebih lama.

Sebelum dia menyetujui operasi tersebut, Steve berinisiatif mencari pendapat kedua dari dokter lain. Hasilnya ternyata berbeda. Dari dokter kedua, Steve dinyatakan mengalami koreng lambung biasa.

Dokter kedua kemudian menghubungi dokter pertama Steve. Kedua dokter kemudian sepakat membaca hasil biopsi bersama-sama. Setelah meninjau kembali hasil biopsi masing-masing, dokter pertama mengakui kesalahannya.
Ia mengaku didesak dan diyakinkan dokter ahli pencernaan yang mengatakan, "Ini pasti kanker."

(Baca juga: Desain Baru Lensa Kontak Bantu Pengobatan Glaukoma)

Pentingnya Mencari Pendapat Kedua
Pendapat kedua dalam konteks praktik kedokteran dapat diartikan sebagai upaya seorang pasien untuk menguji keakuratan diagnosis dokter.

Suharjo tak memungkiri, kompleksitas dalam praktik kedokteran memungkinkan dokter melakukan kekeliruan.

Dengan meminta pendapat dokter kedua, atau bahkan ketiga jika perlu, peluang kesalahan menjadi lebih kecil.

Kedua, pendapat dokter lain diperlukan agar pengobatan menjadi efektif. Artinya, agar tindakan medis yang diberikan tepat pada sasaran, dan tidak berlebihan.

Pengalaman yang menimpa Steve menjadi bukti betapa pentingnya pendapat kedua, karena kenyataannya, ada banyak pasien belum menyadari pentingnya hal tersebut, terutama pasien yang berasal dari negara Timur.


Pasien disarankan mencari pendapat kedua, apabila:

1. Menghadapi penyakit yang diagnosanya tidak jelas.

2. Meragukan hasil tes medis yang berdampak besar terhadap pengobatan.

3. Didiagnosa mengalami penyakit yang serius dan mengancam jiwa.

4. Mengalami hambatan dengan dokter yang merawat. Misal, komunikasi dengan dokter tidak berjalan baik.

5. Merasa pengobatan tidak memberi kemajuan pada kesehatan.

6. Tidak setuju pada pengobatan yang disarankan dokter.



<iframe class="embedv" width="620" height="415" src="http://ift.tt/2emDrVk; frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>

Baca Berita Asal
Pentingnya Mencari Pendapat Kedua Saat Berobat
Rona Kehidupan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pentingnya Mencari Pendapat Kedua Saat Berobat"

Post a Comment

Powered by Blogger.